JAKARTA (RP) - Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Yuslam Fauzi mengatakan, perseroan yang dikelolanya berhasil mendapatkan laba bersih Rp551,07 miliar pada akhir 2011. Angka ini meningkat 31,67 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat Rp 418,52 miliar.

Yuslam dalam rilisnya kemarin menyebutkan, peningkatan laba bersih itu didukung kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil. Total pendapatan margin dan bagi hasil tercatat Rp 3,77 triliun, meningkat 36,59 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 2,76 triliun.

Pembiayaan juga tumbuh secara signifikan sebesar 53,26 persen menjadi Rp 36,72 triliun dibanding setahun sebelumnya Rp 23,96 triliun.

Mayoritas pembiayaan itu disalurkan untuk nasabah non korporasi yang memiliki porsi 72,9 persen dari total portofolio dan sisanya merupakan korporasi. Nasabah UMKM bertambah sekitar 66,62 persen.

Selain pembiayaan, sebagian dana ditempatkan pada surat berharga yang mencapai Rp 7,04 triliun, naik 25 persen dari sebelumnya Rp 5,59 triliun. ‘’Peningkatan laba bersih juga didorong oleh kenaikan pendapatan berbasis komisi yang tumbuh 90,94 persen menjadi Rp 1,08 triliun dari sebelumnya Rp 567 miliar,’’ jelas Yuslam.

Peningkatan pembiayaan juga sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola perseroan. DPK yang dikelola BSM pada akhir 2011 mencapai Rp 42,62 triliun, tumbuh 46,96 persen dibandingkan dengan akhir 2010 Rp 29 triliun. Kinerja yang baik ini mendorong peningkatan total aset perusahaan menjadi Rp 48,67 triliun, meningkat 49,84 persen dari akhir 2010, yaitu Rp 32,48 triliun.

Tahun lalu PT Bank Mandiri Tbk, pemegang saham mayoritas Mandiri Syariah, menyuntikkan modal Rp 200 miliar pada 18 Maret dan Rp 300 miliar pada 29 Desember. Dengan demikian modal yang disetor perusahaan menjadi Rp 1,158 triliun, naik dari posisi kas semula Rp 658,24 miliar. (dri)