2 Anggota Tewas Ditembak, BIN Anggap Polisi Lemah

Kriminal | Minggu, 18 Agustus 2013 - 01:43 WIB

2 Anggota Tewas Ditembak, BIN Anggap Polisi Lemah

JAKARTA (RP) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letnan Jenderal TNI Marciano Norman mengendus bahwa penembakan terhadap polisi merupakan aksi balas dendam. Dendam itu muncul karena adanya kelompok yang sakit hati kepada korps baju coklat yang dipimpin oleh Jenderal Timur Pradopo.

"Mereka agenda pembalasan terhadap aparat keamanan. Dan itu sudah kita informasikan sejak lama," kata Marciano di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (17/8).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut pria kelahiran Banjarmasin, 28 Oktober 1954 silam itu, kelompok yang melakukan teror kepada polisi tujuannya hanya untuk menggangu stabilitas keamanan. Hanya saja, kelompok yang dimaksud enggan disebutkan.

"Ini teror dari kelompok-kelompok tertentu yang ingin mengganggu stabilitas keamanan itu sendiri," katanya.

Marciano menjelaskan bahwa informasi adanya teror yang ditujukan kepada Kepolisian sudah lama disampaikan. Bahkan kata dia, polisi juga sudah tahu adanya agenda teror tersebut.

"Mereka agenda pembalasan terhadap aparat keamanan. Dan itu sudah kita informasikan sejak lama," ucapnya.

Karenanya, Alumnus Akademi Militer tahun 1978 itu menyayangkan minimnya antisipasi yang dilakukan oleh Kepolisian. Buktinya, masih saja terjadi penembakan yang mengakibatkan polisi tewas.

"Berarti kelemahan itu masih ada, sehingga korban masih jatuh," pungkasnya.

Terakhir adalah peristiwa dua orang polisi yang bertugas di Polsek Pondok Aren, Tangerang Selatan. Korbannya adalah dua anggota Binmas Polsek Pondok Aren, Aiptu Kus Hendratno dan Bripka Ahmad Maulana. Kedua tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) saat melakukan patroli kewilayahan peringatan HUT Kemerdekaan RI, Jumat (16/8) sekitar pukul 22.00 WIB. (flo/awa/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook