Bupati Bengkalis Ujicoba Bensin Alternatif dari Nipah

Kriminal | Rabu, 18 April 2012 - 08:27 WIB

BENGKALIS (RP)- Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh, Selasa (17/4) melakukan uji coba penggunaan bensin atau bahan bakar alternatif (BBA) dari nipah. BBA dalam bentuk bioethanol dan biokerosin ini merupakan hasil pengembangan dan produksi Badan Penelitian Pengembangan dan Statistik (Baltibangtik) Bengkalis.

Uji coba terhadap bioethanol yang tak lain hampir sama dengan premium/pertamax dilakukan terhadap mobil dinas bupati, mobil dinas wakil bupati, mobil dinas anggota DPRD, mobil patroli Polres Bengkalis, mobil dinas Sekdakab, mobil dinas sejumlah SKPD dan ratusan kendaraan roda tiga maupun roda dua milik masyarakat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kepada Bupati Bengkalis, Sekretaris Balitbangtik yang juga leader dari kegiatan tersebut, Sopyan Hadi mengatakan, bioethanol hasil produksi Baltibangtik dipastikan memiliki kualitas yang sangat memuaskan.

Salah satu indikator dari kualitas tersebut adalah nilai oktan dari bioethanol yang mencapai 100.

‘’Nilai 100 ini angka tertinggi, sedangkan premium saja memiliki oktan antara 87-88 dan pertamax dalam kisaran 98,’’ ujar Sopyan seraya membuktikan ucapan tersebut dengan mengukur nilai oktan dari premium dan bioethanol secara bergantian. Terbukti, nilai oktan dari bioethanol produksi Balitbangtik mencapai 100.

Mendengarkan pemaparan dari Sopyan tersebut, Herliyan cukup puas dan berharap dalam waktu dekat bisa diproduksi secara massal. Minimal untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar di Kabupaten Bengkalis. ‘’Kalau nilai oktannya 100 ini sudah sangat bagus,’’ ujarnya.

Selain ujicoba bioethanol, dalam kesempatan yang sama juga dilakukan ujicoba pemakaian biokerosin yang juga merupakan hasil fermentasi dari nira nipah. Biokerosin yang sudah jadi dialirkan ke kompor gas hasil modifikasi dengan menggunakan selang khusus.

Terlihat api hasil pembakaran biokerosin ini berwarna biru, bahkan nyaris tidak terlihat oleh mata.

Kepada wartawan, Herliyan mengungkapkan, apa yang dilakukan hari ini merupakan awal dari sebuah kebangkitan penggunaan bahan bakar alternatif di Kabupaten Bengkalis.

Dengan semakin mahal dan sulitnya mendapatkan BBM baik premium maupun minyak tanah, maka keberadaan bioethanol dan biokerosin akan menjadi solusi bagi masyarakat dalam mendapatkan bahan bakar.

Untuk tahap awal ini, sambung Herliyan, baru dalam tahap uji coba dengan kapasitas produksi sebesar 200 liter per hari. Dengan jumlah tersebut, belum memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar di Kabupaten Bengkalis.

Ditargetkan, sambil berjalan, kapasitas produksi dari BBA tersebut bisa mencapai 1000 liter perhari, dan akan terus dikembangkan seiring dengan kesiapan sistem.

‘’Berbicara soal kapasitas produksi, maka kita tidak terlepas dari bahan baku yang akan dipergunakan yaitu nipah. Ini semua harus kita kalkulasikan, berapa yang tersedia untuk mampu mendukung produksi. Kita juga tidak ingin hanya karena ingin mengejar produksi, lantas nipah yang ada diekspolitasi habis-habisan, karena keseimbangan ekosistem juga harus kita jaga,’’ papar Herliyan.(evi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook