Urin Sapi Bisa Lebih Mahal dari Pertamax

Kriminal | Rabu, 18 April 2012 - 08:25 WIB

PEKANBARU (RP)- Pemerintah Provinsi Riau terus melakukan pengolahan dan inovasi di bidang peternakan, seperti pengolahan urin sapi yang selama ini dinilai tidak bermanfaat.

Dari hasil kajian Dinas Peternakan Riau, ternyata urin sapi jika diolah dengan baik dan sistematis dapat menjadi pupuk bagi tanaman. Bahkan pupuk hasil fermentasi limbah air seni hewan itu, dinilai lebih mahal dari bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax plus.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Penegasan itu diutarakan Kepala Dinas Peternakan Riau, Patrianov, Senin (16/4) di sela-sela pertemuan dengan 24 anggota Komisi IV DPR RI di Kantor Gubernur Riau.

Bahkan, dalam pertemuan itu, Patrianov sempat meminta dukungan dari berbagai pihak dalam penelitian dan penemuan pupuk varitas baru yang bermanfaat bagi petani itu.

Patrianov menilai, pupuk hasil fermentasi air seni sapi ini sedang digandrungi para petani di Riau. Bahkan, jika dikalkulasikan, harganya mencapai Rp10.500 per liter. Nominal ini lebih mahal dari BBM pertamax yang hanya Rp10.400 per liter.

‘’Pupuk dari urin sapi ini yang sedang kita kembangkan. Para petani sudah mulai menggunakan pupuk ini. Bahkan harganya saat ini sudah lebih Rp10 ribu, mahal dari pertamax,’’ tegas Patrianov.

Pria yang sering mengenakan kaca mata itu menegaskan, pengembangan dan pengolahan urin sapi itu sudah diterapkan di Kabupaten Siak. Rencananya, Provinsi Riau dijadikan sebagai pelopor percontohan teknologi pengolahan urin sapi menjadi pupuk di Indonesia.

Saat ditanyakan tentang materi yang menjadi keunggulan pupuk tersebut, Patrianov menegaskan dari penerapan dan pengalaman para petani, diketahui bahwa pupuk itu mampu meningkatkan produksi tumbuhan.(rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook