BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) - Pihak kepenghuluan Darussalam, Sinaboi mengharapkan ada kebijakan dari pihak terkait paska ditangkapnya Iwan seorang petani, warga Darussalam atas tuduhan melakukan pembakaran lahan.
Iwan tengah membersihkan lahan miliknya pada Rabu (17/2) sore, awalnya dengan membakar tumpukan jerami. Tak disangka kebakaran meluas sehinga mencapai areal sekitar 1,5 hektare (ha).
Kejadian ini diketahui polisi berujung penangkapan Iwan dan diamankan ke polsel Sinaboi. Warga Darussalam yang tak terima dengan penangkapan itu mendatangi mapolsek Sinaboi pada Rabu malam mempertanyakan kejelasan nasib rekannya.
"Dia tak tahu soal adanya larangan atau hukum terkait karlahut apalagi saat itu Iwan sedang mengerjakan lahannya sendiri," tutur datuk penghulu Darusaalam, Hasyim, Kamis (18/2).
Karena mendapatkan perhatian besar dari masyarakat, Kapolres Rohil AKBP Subiantoro mendatangi mapolsek Sinaboi tengah malam bertemu dengan warga.
"Dilakukan pertemuam terbatas, sementara itu ratusan warga lainnya di luar mapolsek. Dalam pertemuan itu diketahui bahwa pelaku tak tahu adanya aturan atau hukum soal karlahut tersebut," kata Hasyim.
Warga sudah terbiasa membersihkan lahan dengan cara membakar karena keterbatasan peralatan dan dana. Kebakaran bisa meluas karena faktor di lapangan yang memang sulit diprediksi apalagi kalau saat kondisi lahan kering dan angin bertiup kencang.
"Menurut keterangannya awalnya hanya membakar jerami tapi api meluas dan terbakar 1,5 ha, intinya masyarakat tak tahu membakar itu ada aturannya," kata Hasyim.
Ia mengharapkan ada kebijakan atau jalan tengah terkait persoalan tersebut agar warga khususnya di kepenghuluan Darussalam tidak resah mengingat mayoritaa warga adalah petani yang masih mengunakan cara tradisional dalam membersihkan lahan. (fad)
Laporan: Zulfadhli
Editor:YudiWaldi
