JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kasus suap yang terjadi di SKK Migas makin mengalir deras ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
KPK menelusuri keterlibatan sejumlah pejabat dengan menggeledah Kantor Kementerian yang dipimpin Jero Wacik tersebut, Jumat (17/1) .
Penggeledahan juga dilakukan di beberapa rumah pejabat lainnya.
Penggeledahan itu dilakukan sehari pascapenetapan mantan Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno sebagai tersangka.
Juru Bicara KPK Johan Budi mengungkapkan penggeledahan itu dilakukan dalam rangka menelusuri jejak-jejak kasus suap di SKK Migas.
‘’Sampai saat ini (malam tadi, red) penggeledahan masih berlangsung, sehingga saya belum mendapatkan informasi apa saja yang didapat,’’ ujar Johan petang kemarin.
Penggeledahan yang dilakukan antara lain di beberapa ruangan Kementerian ESDM. Johan menyebut salah satunya menyasar ke ruang bagian keuangan.
Penggeledahan juga dilakukan di rumah Waryono Karno di Perumahan Pertambangan I/16 Kelapa Dua, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
‘’Juga dilakukan pula penggeledahan di rumah Didi Dwi di Bintaro Jaya,’’ ujar Johan. JPNN sempat memantau penggeledahan di rumah Waryono Karno. Ada dua mobil Toyota Innova yang membawa petugas KPK ke rumah di pojokan gang tersebut. Namun sang pemilik rumah, Waryono disebut sedang tidak berada di tempat.
‘’Bapak dan keluarga sedang keluar,’’ ujar salah seorang penjaga, lantas pergi meninggalkan koran ini. Dari pantauan di luar rumah Waryono diketahui sejumlah petugas KPK tampak membuka berkas yang ada di dalam laptop.
Sementara petugas lain mencari beberapa dokumen. Ada juga petugas yang menanyai beberapa penghuni rumah dua lantai itu.
Dalam dakwaan Rudi Rubiandini, Waryono Karno disebut menerima uang sebesar 150 ribu dolar AS. Uang itu diberikan Rudi dan berasal dari Gerhard Rumeser, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas. Uang tersebut diduga berasal dari kongkalikong dalam proyek Migas.
Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Saleh Abdurrahman menerangkan belum mendapatkan keterangan tentang perkembangan terkait penggeledahan KPK.
Menurut keterangannya, pihak Kementerian ESDM sudah secara kooperatif membantu lembaga superbodi itu dalam penyelidikan kasus suap yang diduga mengalir ke instansinya.
‘’Tadi sehabis jumatan, tim dari KPK datang ke kantor kami. Tentu saja, dalam rangka mencari apa saja yang ada kaitannya dengan ditetapkan mantan Sekjen (Sekretaris Jenderal) Waryono Karyo sebagai tersangka. Saat itu langsung diterima oleh Sekjen kami (Mochamad Teguh Pamuji),’’ jelasnya kepada JPNN kemarin.
Dia menjelaskan, tim penyidik KPK langsung diantarkan ke lantai 6 dan lantai 7 gedung Kementerian BUMN. Dua lantai tersebut ditempati oleh bagian keuangan dan bagian perencanaan.
‘’Para penyidik ya mencarinya di sana. Kalau lantai lain tidak ada kaitannya. Masak, biro humas diperiksa,’’ celetuknya.(gun/bil/jpnn)