Laporan JUPRISON, Kuansing juprison@riaupos.co
Kapolres Kuantan Singingi AKBP Bayu Aji Irawan SH SIK melalui Kasat Narkoba Polres Kuansing AKP CB Nainggolan mengungkapkan, bahwa saat ini masyarakat di dua kabupaten, yaitu Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu dihadapkan dengan maraknya peredaran narkotika, terutama jenis daun ganja kering.
Diperkirakan ada sekitar 1 ton ganja kering yang beredar saat ini di tengah masyarakat di dua kabupaten bertetangga itu. AKP CB Nainggolan menyebutkan, hal ini terungkap berdasarkan keterangan tersangka pengedar narkotika jenis ganja seberat 13,5 Kilogram yang diamankan pihaknya belum lama ini.
“Berdasarkan keterangan tersangka diakui ada 1 ton ganja kering telah beredar di Kuansing dan Inhu,” ungkap Kasat Narkoba Polres Kuansing AKP CB Nainggolan kepada Riau Pos usai pemusnahan barang bukti jenis ganja di Mapolres Kuansing, Rabu (16/10)
Dengan banyaknya narkoba jenis ganja di dua kabupaten ini, diakui Nainggolan, menjadi ancaman bagi masyarakat di dua kabupaten tersebut.
Oleh karena itu, ia berharap masyarakat waspada, terutama para generasi muda yang dinilai mudah terjebak dalam kasus narkoba.
Menurut Nainggolan, pelaku pengedar 1 ton ganja kering itu, sudah terdeteksi pihak kepolisian. Pemasok barang haram seberat 1 ton ini merupakan orang yang sama dengan pemasok tersangka pengedar 13,5 Kg ganja yang dimusnahkan di Mapolres Kuansing ini. “Sedang kita buru pemasoknya,” lanjut Kasat Narkoba.
Ganja kering seberat 1 ton yang beredar di tengah masyarakat Kuansing dan Inhu tersebut, diakui Nainggolan berasal dari Aceh. “Ini ganja kualitas yang bagus, berasal dari Aceh,” ungkapnya.
Selain ganja yang beredar di tengah masyarakat, narkotika jenis sabu dan sebagainya juga marak, namun tidak sebanyak ganja yang beredar di masyarakat.
Dan diungkapkannya lagi, narkotika jenis sabu dan ganja ini sangat banyak yang menjadi bandar (BD), sehingga pada saat dilakukan penangkapan, tidak ada di antara para tersangka yang mengaku mendapat barang haram itu dari mana.
“Waktu kita periksa tak ada yang mengaku dapat barang itu dari mana, sehingga itu kendala kita untuk menangkap bandar. Padahal sangat banyak bandar yang mengedar barang haram itu,” ungkap AKP CB Nainggolan.
Sementara itu, Ketua BNNK Kuansing Wim Jefrizal SH mengkhawatirkan maraknya peredaran narkotika di Kuansing.
Oleh karena itu, ke depan pihaknya akan lebih meningkatkan koordinasi dengan pihak kepolisian, sebab di bidang penindakan pihaknya belum memiliki anggota yang memadai.
Untuk pencegahan, pihaknya tetap komit dalam pemberantasan narkoba, selain berkoordinasi dengan pihak kepolisian, ke depannya BNNK Kuansing akan tetap intens memberikan penyuluhan tentang bahaya narkotika.
“Kita akan koordinasi dengan semua pihak terkait di Kuansing supaya peredaran narkoba bisa kita cegah,” ujarnya.(yls)