Bengkalis Bangun 2 Pembangkit 120 MW Perlu Rp300 M

Kriminal | Kamis, 17 Mei 2012 - 09:15 WIB

Laporan EVI SURYATI, Bengkalis evi-suryati@riaupos.co

Pimpinan PT Bumi Laksamana Jaya dengan manajemen baru di bawah kepemimpinan Dirut Yusrizal Andayani mengharapkan masyarakat memberikan kepercayaan kepada BUMD Bengkalis. Ini terkait penyertaan modal Rp300 miliar untuk membangun dua pembangkit listrik 120 MW dengan nilai investasi Rp1,6 triliun.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dua pembangkit listrik ini yaitu PLTGU 1x50 MW (combined cycle) di Duri dan PLTU 2x35 MW di Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis. PLTGU ini bahan bakarnya gas dari JOB Jambi Merang dan PLTU bahan bakar batu bara dari pastry atau disediakan PT PLN.

Dana Rp300 miliar ini bukan untuk operasional tapi sebagai modal awal untuk membangun 2 pembangkit listrik PLTGU dan PLTU yang nilai investasinya Rp1,6 triliun yang diperoleh melalui konsorsium dan kredit perbankan.

‘’Rinciannya, modal BLJ di konsorsium Rp300 miliar dan anggota konsorsium yang lain Rp400 miliar dan bank yang memberikan kredit sebesar Rp900 miliar. Modal Rp300 miliar dari BLJ dan Rp400 miliar dari anggota konsorsium sebagai modal sendiri dan Rp900 miliar kredit dari bank. Yang dijaminkan adalah proyek PLTGU dan PLTU itu sendiri dan kontrak jual beli listrik dengan PT PLN,’’ kata Direktur Utama PT Bumi Laksamana Jaya (BLJ) Yusrizal Andayani didampingi General Manager Keri Lafendi dan Kepala Humas dan CSR Haspian Tehe, Rabu (16/5).

Dijelaskan Yusrizal, setiap mesin pembangkit listrik yang dibeli akan dicek oleh bank ke pabrik pembuatnya sebelum dikirim ke Indonesia dan pihak bank yang membayarkan langsung ke penjual dari dana kredit yang diberikan.

‘’Seperti kredit motor Honda, kita dikasih Honda-nya bukan uangnya,’’ ujarnya memberi contoh.

Kemudian lanjut dia, untuk kerja sama dengan PT PLN pihaknya sudah memasukkan proposal penawaran harga dan dalam tahap negosiasi harga untuk mendapatkan kontrak jual beli listrik seperti harga PLTU sebesar Rp980 per kwh.

Disebutkannya pula, jika dalam rapat dengan Pansus DPRD Bengkalis, Selasa (15/5) siang, dia sudah mempresentasikan dan menjelaskan panjang lebar soal rencana penggunaan dana Rp300 miliar ini, sistem kerja sama dengan investor secara teknis dan non teknis hingga keuntungan yang akan diraih nantinya. Pada dasarnya, anggota dewan sudah bisa memahami asal penggunaan dana ini jelas dan terukur serta harus dijelaskan terbuka kepada masyarakat.

‘’Kita siap menjelaskan kepada masyarakat dan wartawan. Dana Rp300 miliar ini langsung kita masukkan ke bank yang memberikan jaminan kredit kepada kita dan konsorsium yang ditunjuk. Kalau pihak bank sendiri sudah percaya sama kita, ini merupakan modal awal untuk bangkit.

Karena untuk mendapatkan kepercayaan bank ini tidak mudah. Dia akan melihat siapa yang memimpin perusahaan, track record-nya selama ini serta kontrak dengan PT PLN nanti dan laporan keuangan perusahaan,’’ terang Yusrizal yang pernah menjadi Direktur PT Riau Power ini.

Dia memahami adanya kekhawatiran masyarakat sebelumnya terhadap BUMD Bengkalis ini di masa manajemen yang lama. Tetapi sekarang PT BLJ sudah mulai bangkit dengan manajemen baru.

‘’Kita berharap masyarakat memberikan kepercayaan tanpa harus melihat ke belakang tentang perjalanan kelam BUMD ini. Sekarang kita sudah dengan manajemen baru. Tutup buku tahun 2011 kemarin kita sudah untung Rp691 juta. Tahun ini kita targetkan untung Rp6 miliar. Kita siap menerima masukan dan kritikan dari masyarakat. Kita senang bila masyarakat dan anggota dewan selalu mengawasi kita. Itu tandanya mereka masih punya perhatian dan sayang kepada BUMD ini,’’ ujarnya lagi.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook