BENGKULU (RP) - Perkembangan terbaru, pria yang dicabuli sang ibu RT. 16 Kelurahan Bentiring Em (40) bukan cuma 2 orang saja yang telah melapor ke polisi. Yang tidak atau belum melaporkan lebih banyak lagi. Bahkan disebut-sebut mencapai 10 orang pria yang rata-rata remaja dan ABG.
Kisah langka ini bukan hanya menjadi buah bibir, tapi juga mengundang beragam penilaian. Saking banyaknya pria yang dicabuli, sampai-sampai ada yang mencurigai jangan-jangan apa yang dilakukan Em itu merupakan ritual obat awet muda.
Kecurigaan ini didukung kenyataan bahwa Em terlihat lebih muda dari usia sebenarnya yakni 40 tahun. “Memang dia ini terlihat lebih muda,” celetuk ibu-ibu di sekitar tempat tinggal.
Di sisi lain, warga di lingkungan RT 16 Kelurahan Bentiring, sepakat meminta Em pergi dari lingkungan mereka. “Sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui oleh Em, katanya dia siap pergi dari lingkungan kami. Terus katanya juga siap untuk melakukan cuci kampung. Tapi sampai kini tidak pernah bisa dibuktikan, kami ingin menagih janjinya saja. Kalau memang tidak bisa kami tetap akan mengusirnya dari kampung,” ujar dua warga yang enggan ditulis namanya ini.
Menurut warga, usai kejadian itu diketahui masyarakat, Em pun mulai jarang terlihat keberadaannya. Bahkan tak jarang kendati hari sudah siang, lampu di dalam dan di teras rumah masih menyala. Diketahui juga, aksi cabul yang dilakukan oleh Em sudha berlangsung lebih dari satu tahun. Hal ini dikarenakan suami sah Em, sedang mengalami sakit parah. Sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan batin Em.
Ngaku Diperkosa
Istri Ketua RT 16 Kelurahan Bentiring, Em (40) mengaku kalau dirinya justru menjadi korban perkosaan. Menurut Em beberapa anak yang sudah melakukan hubungan badan dengannya, dikarenakan anak tersebut dipengaruhi lem aibon.
“Anak-anak itu ngelem aibon saat di rumah. Jadi mereka terpengaruh dan saya yang diperkosa,” tutur Em sembari menangis.
Em pun membantah terkait ada ritual khusus sehingga dirinya nekat mencabuli anak dibawah umur. Em menyatakan kalau dirinya yang diperkosa, lantaran anak-anak ini sering ngelem aibon. “Tapi saya siap bertanggungjawab, saya akan menanggung biaya pengobatannya, sampai sembuh,” tambah Em.(fiz/jpnn)
