RE CAFFE, PELOPOR CAPPUCINO CINCAU

Berawal Coba-coba, Omset Ratusan Juta

Kriminal | Sabtu, 17 Maret 2012 - 10:19 WIB

 Berawal Coba-coba, Omset Ratusan Juta
CAPPUCINO: Minuman Cappucino Cincau sekarang banyak disukai warga Kota Pekanbaru, Jumat (16/3/2012). foto: defizal/riau pos

Laporan EKA G PUTRA, Kota ekagputra@riaupos.co

Jika ada yang bertanya di mana bisa membeli Cappucino Cincau di Pekanbaru? Mungkin di setiap jalan-jalan kota bisa dengan mudah ditemukan, karena memang sudah menjamur.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

 Ide pertama minuman segar tersebut adalah dari seorang pria pedagang jus di kawasan Binakrida, Panam, bernama Ronald (39). Kini, dia menjadi enterpreneur beromset ratusan juta rupiah.

Cappucino Cincau mulai booming di Pekanbaru pada awal 2012 lalu yang merupakan proyek coba-coba dari Ronald. Karena, selain bosan berjualan jus yang banyak saingannya serta buahnya cepat busuk dan tidak tahan lama.

Dari situlah dia mencoba mengkreasikan kopi dengan cincau, dan memiliki ide untuk memblender cappucino lalu ditambahkan cincau.

Hasilnya kini, seluruh penjaja minuman di pinggir jalan pasti memiliki menu ini. Meskipun ratusan pedagang menawarkan jenis minuman tersebut, namun beberapa outlet saja yang selalu disesaki para pembeli untuk mengantre.

“Sebelumnya, saya jualan jus di daerah Binakrida, Panam, namun karena bahannya sulit didapat dan tidak tahan lama, maka saya mencoba menyajikan menu spesial dengan mencampur cappucino ditambah cincau.

Memang, ketika itu saya sudah memprediksi akan laris dan ternyata benar,” cerita pria asal Padang yang baru setahun di Pekanbaru ini.

Menu spesialnya di kawasan Kampus Unri tersebut laris manis dan selalu diantre banyak pembeli, “Bisa dibilang best seller dalam beberapa bulan ketika itu,” ujarnya.

Ronald pun mencoba berekspansi dengan membuka outlet di Jalan Paus dengan memanfaatkaen sebuah ruko di sana. Sebelumnya Ia pun memasang merek dagang dengan nama Re Caffe. “Asalnya dari bahasa Itali, artinya Raja Kopi,” ceritanya.

Tak tanggung-tanggung, dalam satu hari beroperasional, pukul 10:00-22:00 WIB, pembeli yang diberikan nomor antrean di belakang struk pembayaran, bisa mencapai ratusan pembeli.

“Nomor antrean ini dimaksudkan agar tidak terjadi rebutan antara pembeli,” lanjutnya, saat berbincang dengan Riau Pos di salah satu outletnya di areal SPBU Jalan Thamrin, Gobah, Kamis (15/3) kemarin.

“Kita baru  launching perdana pada 1 Desember. Alhamdulillah hingga kini terus berkembang. Tercatat sudah ada lima outlet di bawah bendera Re Caffe, dan berencana akan terus mengembangkan lagi ke depannya,” kata bapak tiga anak tersebut melanjutkan cerita sambil memesan dua Cappucino Cincau kepada karyawannya.

Melihat perkembangan jenis minuman yang dipeloporinya tersebut, Ronald tidak khawatir, sebab Ia sadar benar bahwa rezeki adalah masing-masing.

Bahkan, Ia senang karena ide sederhana dari kepalanya dengan mencampurkan berbagai jenis minuman dalam satu kemasan dan disajikan berbeda tersebut, menjadi salah satu mata pencaharian berbagai pedagang minuman di Pekanbaru.

“Idenya memang coba-coba dan ternyata bisa diterima masyarakat, bahkan bisa pula menginspirasi para pedagang lainnya. Ada kebanggaan tersendiri dalam diri saya,” sebutnya sambil terus bercerita.

Namun, melihat banyaknya jenis minuman tersebut di Pekanbaru, Ronald sedikit khawatir karena banyak pedagang yang berusaha memanfaatkan namanya dalam berdagang. Seperti ada oknum yang mengatasnamakan bahwa bubuk cappucino yang dijual berasal dari Re Caffe.

“Kami dari Re Caffe tidak pernah menjual bubuk cappucino secara bebas kepada pedagang lain. Dan satu lagi, yang saya tidak senang adalah ada yang mengatakan bahwa Re Caffe melaksanakan pelatihan membuat minuman tersebut. Itu tidak ada sama sekali, karena kami mengkonsumsi sendiri cara-cara pembuatan dan bahan dasarnya,” lanjutnya sambil enggan pula menyebutkan dari mana Ia mendapatkan bubuk cappucino dengan rasa khas dan segar di tenggorokan tersebut.

“Rahasia perusahaan satu-satunya cuma itu, yang lain sudah diikuti orang soalnya,” ujarnya sambil tertawa.

Setelah terus digemari dan dicari masyarakat, memasuki bulan keempat bisnisnya tersebut, Ronald telah memiliki lima outlet yang tersebar di berbagai daerah di Pekanbaru, seperti di kawasan Binakrida Unri Panam, Ruko Jalan Paus, Jalan Ahmad Dahlan depan Brimob, areal SPBU Jalan Thamrin, Jalan Sutomo samping Polsek Limapuluh dengan karyawan mencapai 40 orang.

“Kita berencana akan membuka yang keenam di Jalan Sudirman sebelah Optik Jaya dan juga akan memasarkan dengan kendaraan agar bisa mobile dan menginformasikan lewat twitter di @recaffe dan facebook re caffe,” ceritanya lagi.

Memang, ide sederhana Ronald tersebut telah menjadi salah satu minuman yang banyak dicari oleh masyarakat Pekanbaru. Terbukti saat Riau Pos mengunjungi salah satu outletnya tersebut, belum setengah jam, sudah ada pulahan pembeli dengan nomor antrean.

Hingga pukul 15:30 WIB petang kemarin sudah nomor 250-an.

Kini, tidak hanya Cappucino Cincau yang Ia tawarkan dengan harga Rp5 ribu per gelas tersebut, namun sudah dikreasikan dengan mengganti cincau dengan nutrijel, dan mengganti kopi dengan coklat cadburry.

Harganya pun berkisar antara Rp5-9 ribu per gelasnya. Terjangkau dan segar memang.

Selain itu, Ronald juga mengemas semua outletnya dengan menarik dan tentu saja rapi dan bersih.

“Yang kami butuhkan adalah pembeli pertama, jika dalam perkenalan pertama tersebut sudah bisa akrab dan merasa nyaman, tentu pembeli akan kembali lagi. Itulah yang kami jaga hingga kini,” ceritanya.

Berapa penghasilan sejak tiga bulan buka ini? Ronald enggan menyebutkan. Namun yang jelas Ia lebih memperhatikan para karyawannya dengan baik.

Ronald membayar setiap karyawannya Rp1,8 juta perbulan. Jika dikali 40 karyawan, lalu di setiap outlet setiap harinya bisa mencapai 500-an pembeli, dikali lima outlet. Fantastis, angkanya bisa mencapai Rp300-an juta setiap bulan.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook