JAKARTA (RP) - Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) memprediksi tahun 2012 sebagai tahun layanan data.
Operator seluler akan berupaya menghadirkan berbagai layanan nilai tambah/Value Added Service (VAS) untuk mengkompensasi stagnannya pertumbuhan dalam layanan voice dan SMS.
Secara umum, ATSI mencatat bahwa selama tahun 2011, kendati secara persentase pertumbuhan cenderung stagnan, namun tetap terjadi pertumbuhan customer base pengguna selular Indonesia.
Hingga akhir 2011, jumlah pelanggan selular di Indonesia mencapai lebih dari 250 juta. Dari jumlah pelanggan sebesar itu, kontribusi terbesar masih diberikan oleh pelanggan prabayar yang mencapai lebih dari 95 persen.
Jumlah pelanggan layanan data dan broadband juga meningkat signifikan dibanding periode yang sama pada tahun 2010.
Rata-rata industri mencatat pertumbuhan lebih dari 100 persen pelanggan broadband yang hingga akhir tahun lalu jumlahnya berada dalam kisaran angka lebih dari 70 juta pelanggan.
Peningkatan jumlah pelanggan data ini diimbangi peningkatan jumlah Base Transceiver Station (BTS), baik untuk 2G maupun 3G.
Hingga akhir tahun lalu terdapat lebih dari 97 ribu BTS dimana lebih dari 22 ribu diantaranya merupakan BTS 3G (node B).
BTS ini tersebar di berbagai daerah dan melayani lebih dari 95 persen populasi rakyat Indonesia.
‘’Melihat kenyataan bahwa jumlah pelanggan yang melebihi jumlah penduduk, serta cakupan jaringan ke seluruh Indonesia, kami dapat mengatakan bahwa penetrasi industri telekomunikasi selular Indonesia hampir mencapai 100 persen, berhasil membuka akses telekomunikasi bagi rakyat Indonesia,’’ ujar Sarwoto Atmosutarno, Ketua ATSI.(bud)