MENANGIS SAAT DIRINGKUS

Dokter dan Penyidik BNN Gadungan Ini Bisa Menerima Orang Bekerja

Kriminal | Rabu, 16 Desember 2015 - 05:02 WIB

Dokter dan Penyidik BNN Gadungan Ini Bisa Menerima Orang Bekerja
Indra (22) Sang Dokter Gadungan Saat Diperiksa, Selasa (15/12/2015) Sore

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tidak memiliki pekerjaan dan tampang yang cukup mengyakinkan, Indra (22) warga Kabupaten Bengkalis ini nekat mengaku sebagai Dokter yang bertugas di Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pekanbaru sebelum berhasil diringkus oleh anggota BNN yang asli, Selasa (15/12/2015) Siang. Tujuannya tidak lain yaitu untuk menjalankan aksinya mencari korban yang ingin bekerja dengan membayar jutaan rupiah.

Uniknya, untuk mencari mangsa pelaku ini hanya bermodalkan media sosial saja. Melalui perkenalan singkat ini pelaku selalu mengajak korban untuk berkomunikasi hingga akhirnya calon mangsa yakin jika pelaku merupakan seorang Dokter yang bertugas di BNN. 

" Setelah korban yakin barulah pelaku mengaku bisa memasukkan korban untuk bekerja di Badan Narkotika Nasional (BNN). Tetapi untuk itu korban harus membayar kepadanya sejumlah uang dengan alasan adalah uang pelicin," terang AKBP Sukito selaku Kepala BNN Kota Pekanbaru saat dijumpai diruang kerjanya.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dikatakan lebih jauh oleh AKBP Sukito, penangkapan pelaku berdasarkan atas laporan salah satu calon korban. Lantaran tidak percaya jika pelaku bisa memasukkan dirinya bekerja sebagai anggota BNN, akhirnya korban menanyakan langsung ke Kantor BNN Kota Pekanbaru di jalan Sisinga Mangaraja.

" Mendapat laporan korban kita langsung memancing pelaku, dan akhirnya pelaku berhasil dibekuk setelah membuat rencana untuk bertemu korban yang merupakan seorang perempuan berinisial SF (21) dengan barang bukti uang tunai Rp satu juta," jelas Sukito.

Sedangkan pelaku yang sempat mengenyam pendidikan sebagai perawat di salah satu Universitas Swasta ketika dijumpai awak media mengaku jika dirinya baru dua kali menjalankan aksinya dengan modus sebagai Dokter bertugas di BNN. Hal tersebut dilakukannya lantaran tidak memiliki pekerjaan.

" Baru dua kali menjalankan aksi ini bang, dan pertama korban saya adalah perempuan berinisial Rn. Dengannya saya meminta uang sebesar Rp 10 juta, tetapi baru saya terima Rp 3,3 juta. Sedangkan untuk Sf saya baru menerima Rp 1 juta," ucap pelaku.

Tidak beberapa lama menjalankan pemeriksaan diruang penyidik BNN Kota Pekanbaru, akhirnya pelaku langsung digiring ke Polresta Pekanbaru guna menjalani proses hukum. Tetapi ketika dibawa penyidik, pelaku langsung menangis dan memohon agar tidak sampai proses hukum.

" Kita menghimbau kepada masyarakat agar tidak percaya kepada beberapa orang yang mengaku sebagai anggota BNN dan bisa memasukkan bekerja. Karena jika ada penerimaan maka akan kita publikasikan langsung," tutup Kepala BNN Kota Pekanbaru AKBP Sukito.

Laporan : Defry Masri









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook