PEKANBARU (RP) - Untuk mengembangkan usaha ekonomi kerakyatan Simpan Pinjam (UEK-SP), Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan kerja sama bersama Bank Syariah Mandiri (BSM).

Hal ini bertujuan  membantu para peserta dari UEK-SP dalam mendapatkan pinjaman dana untuk mengembangkan usahanya.

Bahkan saat ini ada enam kelurahan yang dianggap cukup berhasil dalam mengembangkan UEK-SP.

Keenam kelurahan ini diberikan bantuan sebesar Rp3 miliar, dengan rincian, Rp1,5 miliar dari Kota Pekanbaru dan Rp1,5 miliar lainnya dari Pemerintah Provinsi Riau.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPPMKB) Kota Pekanbaru, Zaharia kepada Riau Pos, Kamis (15/11) pagi.

Menurutnya keenam kelurahan yang mendapat bantuan tambahan dana tersebut adalah Kelurahan Limbungan Baru, Sri Meranti dan Sekip. Ketiga kelurahan ini mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Pekanbaru.

Sementara kelurahan yang mendapat bantuan dana dari Pemerintah Provinsi Riau adalah Kelurahan Wonorejo, Tangkerang Labuai dan Pulau Karam.

‘’Masing-masing dari kelurahan ini mendapat tambahan modal sebesar Rp500 juta. Ini diberikan karena tingkat pengembaliannya sangat bagus, yakni mencapai 100 persen,’’ ungkapnya.

Bila dilihat secara keseluruhan lanjut Zakaria, tingkat pengembalian dana UEK-SP sendiri juga sudah cukup bagus, yakni mencapai 96 persen. Artinya, hanya ada empat persen saja yang tingkat pengembaliannya bermasalah.

‘’Kedepan kita akan bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri dalam mengembangkan UEK-SP ini. Kalau UEK-SP tidak mampu dari segi pendanaan, maka kita akan membantu untuk pendanaan usahanya melalui BSM,’’ ujarnya.(lim)