Laporan ADRIAN EKO, Kota redaksi@riaupos.co

Merasa mendapatkan deviden dan memiliki andil pada pendapatan lain-lain, Pemko Pekanbaru pada APBD Perubahan ini memasukkan anggaran penambahan modal kepada 4 badan usaha milik daerah (BUMD).

Total penyertaan modal tersebut mencapai Rp10 miliar yang terdiri dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Rp2 miliar, Bank Riaukepri Rp3 miliar dan Bumi Siak Pusako (BSP) Rp3 miliar.

Selain itu, Pemko juga mengucurkan modal untuk PD Pembangunan Rp2 miliar sebagai upaya untuk operasional keberadaan PD.

‘’Pada APBD Perubahan ini juga kita menganggarkan penambahan modal beberapa BUMD. Mereka memiliki potensi yang besar mendapatkan deviden untuk Pemko dan itu keuntungan. Di antaranya BPR, Bank Riau Kepri dan BSP. Sementara PD juga kita suntik dana Rp2 miliar baru ditambah pada 2013 dengan Rp20 miliar untuk unit usaha bus kota,’’ terang Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT kepada Riau Pos Senin (15/10).

Dijelaskan Wali Kota Pekanbaru, untuk penambahan modal tersebut dilakukan dengan berbagai pertimbangan yang matang. Dari seluruh BUMD yang ada di Riau dan Pekanbaru, keempat BUMD tersebut dinilai yang paling sehat dan manajemen yang paling baik.

Namun saat ditanyakan berapa jumlah deviden maupun bagi hasil yang diterima Pemko, wako mengaku tidak tahu pasti angkanya.

Hanya saja, BUMD tersebut tetap memberikan keuntungan kepada Pemko. Sementara itu, untuk tambahan modal pada PD Pembangunan tersebut dilakukan karena PD merupakan BUMD milik Pemko Pekanbaru yang harus meningkatkan kondisinya ke depan.

‘’Ini kebijakan bersama dan keputusan bersama. Ini juga harus melalui persetujuan DPRD yang membahas terkait hal tersebut. Yang pasti selama ini kita sertakan modal kepada mereka tidak ada yang merugi dan selalu untung. Tahun 2013 akan datang bisa saja ada penambahan lagi,’’ terangnya.(eko)