Jakarta (RP) - Tindakan keji Sigit Indra Tanaya, 45, benar-benar di luar nalar. Dia mengaku memutilasi ibu kandungnya sendiri, R.A.S. Siti Amini, 80, karena cinta dan sayang. Pengakuan itu diungkapkan Sigit saat diperiksa tim penyidik, Senin (15/7).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto mengatakan bahwa Sigit mengaku memotong jasad ibunya menjadi beberapa bagian. Dia juga menguliti dan mencuci bagian tubuh ibunya. Setelah itu, Sigit memasukkan potongan tubuh tersebut ke dalam karung. Tulang belulang ibunya dimasukkan ke dalam baskom dan panci.
""Pelaku mengaku tidak membunuh, tetapi sayang sama ibunya,"" ujar Rikwanto. ""Karena tidak ada yang mengurusi jenazah ibunya, dia lantas memotong-motong jasad korban karena merasa sayang,"" lanjutnya.
Hingga kemarin polisi belum menetapkan Sigit sebagai tersangka. Sebab, lajang itu diduga mengalami gangguan jiwa. Hal tersebut juga terlihat dari tingkah Sigit ketika diperiksa tim penyidik. ""Tingkahnya tidak seperti pembunuh lainnya. Dia tidak memperlihatkan penyesalan dan rasa duka karena ibunya telah tiada,"" tutur Rikwanto.
Seperti diberitakan, warga Jalan Danau Mahalona E II, Kelurahan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, digemparkan oleh kasus mutilasi. Sigit diduga memutilasi ibu kandungnya sendiri, Siti Amini. Dia lantas menyimpan tengkorak dan tulang belulang Siti dalam baskom dan panci.
Kasus itu mendapat atensi dari Mabes Polri. Buktinya, sehari setelah kasus tersebut terbongkar, tim identifikasi Puslabfor Mabes Polri, Polda Metro Jaya, serta tim identifikasi Polres Metro Jakarta Pusat mendatangi kediaman korban kemarin. Polisi datang ke rumah bercat abu-abu dan putih itu untuk mencari sejumlah barang milik korban guna dijadikan petunjuk demi mengungkap misteri kematian pensiunan PNS tersebut. ""Ini merupakan olah TKP ketiga untuk mencari petunjuk baru,"" terang Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Rahmat kemarin.
Sementara itu, warga penasaran atas kasus mutilasi tersebut. Kemarin rumah korban kembali menjadi tontonan warga. Cici, tetangga korban mengatakan bahwa Sigit memiliki tingkah yang tidak tidak wajar.
Bahkan, kata Cici, Sigit sering tidur dengan anjingnya. ""Kalau tidur, Sigit selalu ditemani anjingnya. Kalau tidak dengan anjing, Sigit tidak bisa tidur,"" ucapnya. (agu/oni/dwi/jpnn)