Laporan AHMAD YULIAR Selatpanjang ahmadyuliar@riaupos.co
Untuk mendukung wacana berdirinya industri garam di wilayah Kepulauan Meranti, diperlukan sepanjang 20 kilometer pantai Pulau Rangsang. Jadi wilayah yang akan menjadi tempat tambak garam itu harus direlokasi.
Demikian disampaikan Bupati kepulauan Meranti Drs Irwan Nasir MSi, Senin (14/5) di Selatpanjang.
Dia mengatakan, dalam merelokasi sepanjang 20 kilometer pantai yang dibutuhkan oleh investor dari Korea Selatan itu melalui sejumlah desa, diantaranya Telesung, Sungai Rangsang dan sejumlah daerah lainnya.
‘’Saat ini investor memerlukan sepanjang garis pantai 20 kilometer. Jadi nantinya dapat direlokasi pantai-pantai di sekitar wilayah Pulau Rangsang itu,’’ ujar Irwan.
Lebih lanjut orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu menyebutkan, dengan adanya industri ini, menjadikan masyarakat yang berada di sekitar desa-desa tambak garam tersebut akan lebih produktif dan kehadiran industri itu juga membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain itu abrasi pantai yang dialami sekitar wilayah tersebut juga akan menurun.
‘’Kita terus melakukan tindak lanjut dan koordinasi dengan para investor garam asal Korea Selatan itu yang berkeinginan menanamkan investasinya di Meranti. Bahkan jika jadi, maka akan menjadi industri garam yang terbesar bukan hanya di Asia, tapi juga dunia,’’ kata Irwan.
Bupati juga menuturkan dalam waktu dekat pihak Pemkab Meranti akan kembali melakukan rapat koordinasi dengan para investor garam itu di Singapura. Dengan begitu, investasi yang direncanakan akan ditanamkan bisa segera diwujudkan.(mng)