Laporan Desriandi Candra, Pekanbaru desriandicandra@riaupos.com
Sebanyak 5.000 batang benih kelapa sawit jenis Topaz, kini tengah dibudidayakan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Riau di areal kebun percontohan.
Topaz salah jenis benih kelapa sawit unggul. Saat ini umurnya sudah mencapai lima bulan.
“Setelah umur delapan bulan, maka jenis benih lain yang tengah dikembangkan, juga siap dipindahkan ke area pembibitan yang lebih besar,” sebut Kepala Labor Kebun percontohan tanaman kelapa sawit Faperta Universitas Riau, Dr Ir Saiful Junaidi kepada Riau Pos ketika meninjau areal perkebunan kelapa sawit percontohan ini, akhir pekan lalu.
Menurutnya, pihak Faperta belum mampu melakukan pembudidayaan secara besar. Selain keterbatasan anggaran dan kemampuan, juga keterbatasan tenaga pemeliharaan dan anggaran.
Sehingga, beberapa di antaranya tak jarang menggunakan tenaga mahasiswa yang tengah praktek ataupun kuliah.”Tapi pembudidayaan tetap kita lakukan dengan kemampuan yang ada,” ujarnya.
Pihaknya, telah mencoba melakukan kerja sama benih kelapa sawit selain membeli benih dari PPKS Medan. Karena itu, kebun kelapa sawit yang tengah dikembangkan lebih pada percontohan untuk pembelajaran dosen dan mahasiswa dan belum komersil.
Untuk bisa dikomersilkan, selain benih kelapa sawit yang digunakan benih unggul, juga bersertifikat. Sertifikat ini hanya dikeluarkan UPT Benih Dinas Perkebunan Riau. “Jadi tidak sembarangan, ada proses dan prosedurnya,” jelas Saiful.
Pihak Faperta sebutnya memang merencanakan kearah tersebut. Namun untuk saat ini masih sebagai media pembelajaran.(ade)
