SEBUT SANG ANAK TERJATUH

Dihubungi Guru Bodong Sang Anak, Abrar Tertipu Rp 20 Juta

Kriminal | Rabu, 16 Maret 2016 - 02:07 WIB

Dihubungi Guru Bodong Sang Anak, Abrar Tertipu Rp 20 Juta
Photo Ilustrasi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Aksi penipuan dengan modus mengatakan jika pihak keluarga ataupun orang terdekat mengalami kecelakaan atau malah diringkus lantaran terlibat narkoba dialami oleh Abrar (38) warga jalan Rajawali Sakti Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan, Selasa (15/3/2016) pagi. Karena hal tersebut korban mengalami kerugian hingga Rp 20 juta.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs Aries Syarief Hidayat MM saat dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Kompol Bimo Arianto SIK mengatakan bahwa pada pagi itu korban menerima telpon yang mengaku guru dari anaknya dan mengatakan jika sang anak jatuh dri lantai dua dan sudah dibawa ke Rumah Sakti Arifin Ahmad. Karena kondisi korban sangat parah dan perlu dioperasi lantaran telinga nya mngeluarkn darah, maka korban diminta untuk mengirimkan uang.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

" Pelaku mengatakan bahwa obat untuk dipasang dikepala anaknya beharga Rp 20 juta, dan karena harus cepat maka korban langsung mentransferkan uang tersebut kedalam rekening," terang Kasat.

Tidak ingin sibuah hatinya mendapatkan musibah hingga merenggang nyawa begitu saja, korban langsung mentransferkan uang melalui rekening BCA dijalan Ahmad Yani. Tetapi setelah mentransfer, barulah korban mengingat nomor telpon guru anaknya yang selalu dihubungi.

" Korban baru mengingat nomor telpon guru asli anaknya, karena penasaran korban langsung menghubungi guru tersebut. Ternyata setelah dihubungi anaknya baik-bauk saja, dan korban baru menyadari jika dirinya menjadi korban penipuan," ucap Kasat.

Dengan adanya peristiwa tersebut, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Arianto SIK meminta kepada warga agar tidak cepat percaya jika ada yang menghubungi bahwa orang terdekat mengalami kecelakaan atau ditangkap Polisi.

" Kita meminta agar masyarakat agar lebih waspada dan pintar menanggapi kejahatan ini, sedangkan untuk kasus dialami oleh korban masih kita lakukan penyelidikan," tutup Kasat.

Laporan : Defry Masri









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook