Awasi Tindak Kejahatan Berpura-pura Jual Gas

Kriminal | Kamis, 15 Agustus 2013 - 09:55 WIB

PEKANBARU (RP)- Aksi kejahatan belakangan ini semakin memprihatinkan dan modusnya semakin bermacam-macam. Salah satu triknya ada yang berpura-pura menjadi sebagai penjual gas.

Kali ini korbannya Ade Nita Yuliana Sundari (15) warga Jalan Tiung II No 16, Kelurahan Labuhbaru Timur, Kecamatan Payung Sekaki yang baru saja menjadi korban kejahatan orang tidak dikenal (OTK) yang berpura-pura menjadi penjual gas pada, Selasa (13/8) sekitar pukul 13.30 WIB.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Informasi yang dirangkum, awal terjadinya tindak kejahatan berupa pengambilan secara paksa satu unit mesin genset oleh pria yang tidak dikenalnya.

Saat Ade Nita bersama kakaknya Ade Salbina Putri sedang duduk diteras rumahnya. Beberapa menit kemudian, tiba-tiba seorang pria mengendarai sepeda motor Honda Beat datang dan langsung menanyakan keberadaan kedua orang tuanya.

‘’Saya mau mengganti gas yang sudah habis,’’ ujar Ade Nita, menirukan perkataan pelaku.

Tidak mau bertele-tele, pria tersebut langsung bertanya, ada bapak dan korban menjawab tidak ada. Kalau ibu ada, dan korban menjawab ibu sedang tidak ada. Lalu saat akan menutup pintu rumah, tiba-tiba pria tersebut langsung menendang pintu, sehinnga korban langsung terjatuh di lantai rumah.

‘’Setelah menendang pintu, pria tersebut langsung masuk dan mengambil genset di belakang rumah dan langsung kabur,’’ ujar Ade Nita.

Akibat tindakan pria tidak dikenal itu, korban mengalami kerugian senilai Rp1,2 juta. Tidak terima ada OTK masuk ke dalam rumah dan mengambil paksa gensetnya. Korban pun melaporkan apa yang dialaminya ke Polsek Payungsekaki.

Kapolsek Payung Sekaki AKP Deddy Herman SIK, saat dikonfirmasi melalui Kanit Reskrim Iptu Billy Gustiano Barman mengatakan, dari keterangan korban. Modus pelaku adalah berpura-pura hendak menukar gas. ‘’Kasusnya masih kita selidiki, dan semoga siapa pelakunya dapat kita ringkus,’’ ujar Kanit.

Lebih lanjut dikatakannya, kemungkinan pelaku telah melakukan pengintaian terlebih dahulu di rumah korban. Ketika melihat kedua korban tinggal di rumah tanpa orangtua barulah pelaku melancarkan aksinya.

“Kepada orangtua yang hendak bepergian dan menginggalkan anak di rumah hendaknya lebih waspada, sebaiknya anak-anak di rumah harus selalu dalam pengawasan orang dewasa untuk meminimalisir resiko menjadi korban kejahatan.(*5/mar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook