MANJAT GENTING MALAH KEPERGOK IBU-IBU

Shalat Jumat Bubar Gara-gara Tahanan Kabur

Kriminal | Sabtu, 15 Juni 2013 - 15:01 WIB

SUKABUMI (RP) - Perhitungan sebelas tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-B Nyomplong, Kota Sukabumi, ini meleset total. Strategi mereka untuk kabur saat penjagaan disangka mengendur karena petugas lapas menunaikan salat Jumat ternyata keliru.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi (JPNN Group) mengungkapkan, seluruh tahanan yang mencoba kabur tersebut diketahui sebagai tahanan yang berada di satu ruangan. Mereka sudah menyusun rencana dengan matang untuk kabur. Waktu yang dipilih adalah saat salat Jumat baru dimulai.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Begitu mendengar takbir yang menandakan salat dimulai, dengan sigap satu per satu tahanan memanjat dinding bangunan lapas. Mereka lalu berjalan di atas genting untuk melompat keluar.

Namun, di luar perhitungan, masih ada ibu-ibu Dharma Wanita yang melihat aksi mereka. Para ibu tersebut tidak wajib melaksanakan salat Jumat dan kala itu sedang rapat. Para anggota perkumpulan istri sipir dan penjaga tersebut langsung berteriak dengan keras ketika melihat belasan tahanan tersebut berlari di atas genting.

Mendengar teriakan ibu-ibu tersebut, penjaga lapas yang sedang salat langsung membubarkan diri untuk mengejar para tahanan itu. "Padahal, baru rakaat pertama. Kami mendengar teriakan dan langsung mengejar mereka," ungkap Kepala Lapas Kelas II-B Nyomplong, Sukabumi, M. Latif kepada wartawan.

Menurut Latif, mayoritas di antara sebelas tahanan itu merupakan titipan dari Kejaksaan Negeri Sukabumi dan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Mereka terlibat berbagai kasus pencurian dan tindak kriminal ringan lain.

Dengan masih mengenakan peci, ada juga yang masih memakai sarung, petugas lapas langsung meringkus para tahanan yang sedang panik itu. "Sempat ditembak, tapi tidak kena. Dua orang yang lolos sudah kami tangkap lagi atas bantuan masyarakat," ujar Latif.

Latif mengakui bahwa Lapas Kelas II-B Nyomplong menampung jumlah tahanan yang melebihi kapasitas. Karena itu, lapas tersebut menempatkan 50 petugas keamanan internal dan dibantu petugas lain dari kepolisian maupun TNI. (fkr/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook