PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dalam sebulan masyarakat Kota Pekanbaru dikejutkan dengan ditemukannya dua orang pemuda meninggal dunia dalam keadaan tragis. Uniknya, dua orang korban ternyata merupakan warga Sumatra Barat dan keduanya meninggal dunia dengan cara yang sama pula. Oleh karena itu, pakar kriminologi Riau Dr Syahrul Akmal Latief MSI meminta penyidik mencari pasti latar belakang kedua orang korban.
"Kita tidak mau polisi atau masyarakat terbawa dengan isu pembegalan, karena untuk tingkat kejahatan jalanan itu di Provinsi Riau mayoritas pelaku berasal dari kelas pemula atau masih berumur muda. Dan dilihat dari cara pelaku melakukan aksinya serta asal korban, bisa saja keduanya berkaitan," terang alumni Kriminilogi Universitas Indonesia ini saat dijumpai di ruang kerjanya, Jumat (15/1/2016) pagi.
Pendiri Jurusan Kriminologi dan juga dosen Universitas Islam Riau (UIR) tersebut mengatakan bahwa jika kedua korban merupakan korban pelaku pembegalan, secara otomatis barang-barang berharga korban telah hilang dibawa pelaku. Akan tetapi, dari dua peristiwa yang terjadi dalam waktu sebulan ternyata barang beharga korban sama sekali tidak ada yang hilang.
"Secara teorinya, jika kejahatan jalanan atau begal pasti ada hal yang ingin diambil oleh pelaku dalam menjalankan aksinya. Dan pembunuhan terhadap korban bukanlah tujuan utama, tetapi jika dilihat kronologisnya pelaku memang berniat mengakhiri nyawa korban," jelas Syahrul.