Pembunuh Polisi Ditembak Mati

Kriminal | Kamis, 14 November 2013 - 10:45 WIB

Pembunuh Polisi Ditembak Mati
Purniadi, tersangka pembunuh Brigadir Zeppy, anggota Satlantas Polsek Pangkalan Lesung, tewas ditembak karena melawan saat ditangkap. Foto: Defizal/Riau Pos

PANGKALANKERINCI (RP) - Pelarian Purniadi (25) berakhir di areal perkebunan kelapa sawit PT Safari Riau, Desa Bratasena, Pangkalan Kuras, Pelalawan, Rabu (13/11) sekitar pukul 22.30 WIB.

Tersangka pembunuhan Brigadir Zeppy, anggota Satlantas Polsek Pangkalan Lesung, Ahad (10/13) dini hari lalu itu, ditembak tiga kali oleh petugas hingga akhirnya tewas karena melakukan perlawanan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Aparat kepolisian yang telah memburu tersangka sejak empat hari terakhir ini terpaksa menembakkan tiga butir peluru karena Purnaidi sempat melawan bahkan melukai Brigadir Oki Andreas.

Bahkan keduanya sempat terlibat perkelahian. Untuk mencegah agar tidak lari lagi, timah panas pun disarangkan petugas ke kaki, paha dan perut Purnaidi.

Sementara Brigadir Oki mengalami luka di bagian paha kiri belakang persis dekat pantat dengan dua luka. Selain itu, satu luka tusukan lagi di paha kanan tepatnya di bawah pantat.

Selain Purnaidi, seorang rekannya Slamet Priantoko (47) turut diamankan dalam aksi penangkapan tersebut. ‘’Telah tertangkap dua orang pelaku penusukan Brigadir Zeppy anggota Polantas Polres Pelalawan. Pelaku tertangkap pukul 22.30 WIB di kebun sawit di Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan,’’ ujar Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo saat dikonfirmasi Riau Pos, malam tadi.

Ia memaparkan, saat penyergapan terhadap pelaku dilakukan, pelaku melawan dan perkelahian terjadi.

‘’Pelaku melakukan perlawanan hingga anggota kita yang bernama Briptu Oki Andreas menderita luka tusuk satu di paha kanan dan dua di paha kiri akibat senjata tajam milik pelaku,’’ lanjut Guntur.

Melihat kondisi yang membahayakan seperti itu, seorang anggota polisi yang lain langsung melepaskan tembakan ke arah Purnaidi untuk melumpuhkannya.

‘’Anggota terpaksa melepaskan tembakan ke arah kaki, paha dan perut,’’ terang Guntur sambil mengatakan pelaku tewas akibat tembakan tersebut.

Dijelaskannya pula, Slamet yang berada di lokasi pembunuhan Zeppy juga turut diamankan. ‘’Untuk tersangka SP (Slamet Priantoko, red) ditangkap dan tidak melakukan perlawanan, saat ini sudah dibawa ke Polres Pelalawan untuk proses lebih lanjut,’’ ujarnya.

Sedangkan Kapolres Pelalawan AKBP Aloysius Supriadi  dan Kasat Reskrim AKP Bimo Ariyanto saat dihubungi Riau Pos melalui selulernya hingga pukul 01.00 WIB tak kunjung diangkat dan di SMS tak di balas.

Pantaun Riau Pos di Rumah Sakit Bhayangkara, Pekanbaru pukul 00.55 WIB, dua orang anggota Buser Polres Pelalawan mengantarkan satu jenazah dengan baju kaos merah ke kamar mayat.

Namun tidak satu pun yang bersedia memberikan keterangan. Kedua personel tersebut langsung meninggalkan rumah sakit, sementara perawat langsung menutup kamar mayat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Brigadir Zeppy (28), personel polisi lalu lintas (Polantas) dari Satlantas Polsek Pangkalan Lesung, Pelalawan tewas ditikam usai menangkap Purnaidi dan Slamet Priantoko di depan Pos Lantas Payo Atap, Pangkalan Lesung, Ahad (10/11) sekitar pukul 04.00 WIB.

Saat ditangkap, sepeda motor yang dikendarai Purnaidi tidak dilengkapi surat-surat, sementara Slamet lengkap.

Saat dibawa ke pos itu, terjadi cekcok yang berujung penikaman terhadap Brigadir Zeppy. Meski sempat lari ke luar pos, Purnaidi masih mengejar Zeppy dan kembali menikam. Akibat aksi penikaman itu, nyawa pria kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat, 10 Januari 1985 itu tak tertolong lagi.

Korban juga sempat dilarikan ke Rumah Sakit Medicare Sorek, Kecamatan Pangkalan Kuras. Sebanyak tujuh liang tusukan benda tajam bersarang di perut. Korban meninggalkan seorang istri bernama Paramitha Herlance dan seorang anak laki-laki berumur 2 tahun bernama Cahaya Arfanzi.

Setelah itu, Purnaidi melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor Slamet. Namun KTP milik Purnaidi dengan alamat Jalan Punto Dewo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tertinggal di depan pos. Itu yang menjadi dasar polisi melakukan pencarian hingga akhirnya tertangkap malam tadi.

DPO Kasus Perkosaan

Di bagian lain, Polda Riau mengungkapkan bahwa Purnaidi juga pelaku pemerkosaan di Malang, Jawa Timur yang saat ini dalam pelarian.

‘’Pelaku adalah pelaku pemerkosaan yang sudah masuk DPO (Daftar Pencarian Orang, red) di Malang, Jawa Timur. Informasi ini kita terima setelah kita melakukan koordinasi dengan jajaran (kepolisian) di sejumlah wilayah, termasuk Malang,’’ ujar Kapolda Riau, Brigjen Pol Condro Kirono MM Mhum kepada wartawan, Rabu (13/11).(amn/ali/rul/fia)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook