Ayah Merantau, Ibu Sakit-sakitan Anak SD Diperkosa Kakek 80 Tahun

Kriminal | Selasa, 14 Agustus 2012 - 14:19 WIB

Riau Pos Online - Seorang kakek berusia 80 tahun yang biasa disapa Oppung Atasan tega memerkosa Kembang (nama samaran), murid kelas 3 SD hingga beberapa kali. Pemerkosaan ini dilakukan semenjak ayah Kembang merantau sekitar empat bulan lalu, dan ibunya terbaring lemas di tempat tidur karena sakit-sakitan.

Informasi dihimpun, Senin (13/8), Kembang yang berusia sebelas tahun ini tercatat sebagai murid salah satu sekolah di Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Anak kedua dari tiga bersaudara ini tinggal di Bangun Jawa 3, Kecamatan Sidamanik. Orangnya pendiam dan kemampuannya di bawah rata-rata anak seusianya. Empat bulan terakhir, Bunga ditinggal pergi ayahnya yang merantau mencari nafkah. Sedangkan ibunya sakit-sakitan di rumah. Diduga hal itu pun dimanfaatkan Oppung Atasan yang tinggal di Nagori Bangun Jawa 2 untuk memerkosa Kembang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pertama kali, Kembang diperkosa ketika sedang berjalan kaki melintas di jalan besar Bangun Jawa 2. Tiba-tiba pelaku datang dan menarik paksa Kembang ke ladangnya. Di bawah pohon jengkol, Kembang pun diperkosa. Usai memerkosa, pelaku memberikan uang kepada Kembang dan diminta agar tidak menceritakan kejadian tersebut. Beberapa hari kemudian, pelaku melakukan hal serupa kepada korban. Modusnya sama, usai memerkosa diberikan uang. Bahkan, kapan pelaku butuh, pelaku tinggal menunggu korban lewat dari jalan besar Bangun Jawa 2. Sebab, jalan ke luar masuk kampung korban harus melewati Bangun Jawa 2.

Dan, peristiwa ini terungkap, Minggu (5/8) sekira pukul 15.30 WIB, saat pelaku melakukan hubungan intim yang kesekian kali. Saat itu korban kembali melintas, pelaku yang memang merencanakan mau memerkosa, sengaja menunggu korban. Begitu korban melintas, Oppung Atasan langsung menarik korban ke perladangannya. Saat pelaku sedang mencabuli korban di bawah pohon jengkol, nantulang korban bernama Rosinta Nainggolan (54) melintas karena hendak ke ladang. Dan melihat pelaku mencabuli Kembang.

Lalu, Rosinta menarik pelaku yang saat itu sedang menindih Kembang. Ketika tepergok itu, pelaku kabur, dan korban didapati dalam keadaan telanjang. Saat itu juga, Rosinta memberitahukan kejadian tersebut kepada paman korban, Saut Nainggolan (46). “Saya datang ke rumah korban, menanyakan diapakan Oppung Atasan kau? Dan dijawab korban, saya diperkosa. Lalu bagaimana dibuatnya? Korban menjawab kalau ia ditarik paksa ke ladang dan usai diperkosa diberikan uang Rp1.000,” papar Saut.

Setelah dikoordinasikan kepada kedua orangtua korban, Saut diminta sebagai pelapor ke Mapolres Simalungun. Sebab ayah korban saat ini masih dalam perantauan, dan ibunya masih terbaring sakit. Kapolres Simalungun AKBP M Agus Fajar saat dikonfirmasi melalui Kasubag Humas AKP H Panggabean, membenarkan menerima laporan Saut Nainggolan dan sudah meminta keterangan dari korban. Setelah itu, personel Sat Reskrim langsung dikerahkan untuk melakukan penyelidikan.

Cucu Mantan Kades Dicabuli

Sementara itu, seorang anak baru gede (ABG) berinisial CH (16) ditangkap polisi karena mencabuli anak tetangganya sendiri sebut saja namanya Bunga (4) warga Kecamatan Kualuh Selatan, Labuhanbatu Utara (Labura), Minggu (12/8) sekitar pukul 19.20 WIB. Bunga merupakan cucu mantan Kades Siamporik BP (65).

Ibu kandung Bunga, T br P (30), Senin (13/8) mengatakan, peristiwa pencabulan yang dilakukan CH terjadi Kamis (9/8) lalu sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu Bunga sedang bermain bersama kakaknya AN (7). Melihat Bunga dan AN sedang bermain, CH lalu mendekati kedua kakak beradik itu. Lalu CH mengajak Bunga untuk bermain ke rumahnya. Saat itu Bunga mau saja diajak pergi ke rumah pelaku. Ternyata sesampai di rumah CH, Bunga dipeluk dan dicium CH. Perlakuan CH dilihat oleh AN. Karena dilihat AN, CH lalu melepaskan Bunga. Setelah itu Bunga dan AN pulang ke rumah mereka.

Sesampainya di rumah, AN menceritakan kepada T br P kalau ia melihat Bunga dipeluk dan dicium CH. Mendengar itu T br P memanggil Bunga dan menanyainya. Kepada ibunya, Bunga mengaku kalau dirinya telah dipeluk dan dicium CH. Lalu T br P mendatangi kediaman CH untuk menanyakan kenapa CH melakukan itu kepada Bunga. Selain itu kedatangan T br P juga untuk menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.

Tapi saat itu CH tidak ada di rumah. Lalu kepada keluarga CH, T br P memberitahukan cerita AN dan Bunga soal prilaku CH kepada Bunga. Namun pihak keluarga CH tidak menanggapinya. Bahkan keluarga CH seakan cuek dengan kasus itu. Kesal dengan ulah keluarga CH yang dianggap tidak bertanggung jawab, akhirnya T br P berembuk dengan suaminya US. Setelah berembuk, T br P dan US akhirnya mendatangi Polsek Kualuh Hulu, Sabtu (11/8). Lalu didampingi polisi, Bunga di bawa ke RSU untuk melakukan visum. Setelah korban di visum, polisi memintai keterangan dari T br P dan US serta AN dan Bunga. Setelah mendengar keterangan dari keempatnya, polisi langsung menangkap CH dari kediamannya.

Kapolsek Kualuh Hulu AKP Aripin Marpaung melalui Kanit Reskrim Aipda Eri Prasatiyo membenarkan telah terjadi kasus pencabulan di wilayah hukum Polsek Kualuh Hulu. Menurut Eri, saat ini kasusnya masih dalam penyidikan polisi dan tersangka masih dimintai keterangannya. Eri menambahkan, setelah tersangka diperiksa, nantinya tersangka akan dilimpahkan ke Polres Labuhanbatu untuk penanganan lebih lanjut.

“Benar ada kasus pencabulan dan tersangkanya sudah kita amankan. Saat ini tersangka masih dalam pemeriksaan jadi kita belum tahu bagaimana perkembangannya. Nanti setelah diperiksa, tersangka akan kita limpahkan ke Polres Labuhanbatu,” kata Eri.(osi/st/ms/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook