Dari Hobi, Yusman Jadi Peternak Itik Sukses

Kriminal | Selasa, 14 Agustus 2012 - 10:54 WIB

Dari Hobi, Yusman Jadi Peternak Itik Sukses
Yusman memberikan makan itik yang dipeliharannya di pekarangan rumah, Senin (13/8/2012). (Foto: RPG)

TEMBILAHAN (RP) - Bermula dari hanya sekadar hobi, Yusman (38) warga Jalan Sungai Beringin Tembilahan, akhirnya menjadi peternak itik kini  sukses dalam usaha ternak unggas tersebut.

Awalnya, pria yang sebelumnya berprofesi sebagai pedagang di Pasar Tembilahan ini hanya memiliki tiga ekor itik, namun kini sudah berkembang menjadi 230 ekor itik dalam waktu yang tidak genap satu tahun.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Untuk 230 ekor itik, dalam setiap harinya Yusman menghabiskan biaya pakan sedikitnya sekitar Rp75 ribu yang terdiri dari dedak dan ampas tahu.

Namun selain mendapatkan keuntungan dari menjual daging itik, dia juga mendapatkan keuntungan dengan menjual telur itik yang setiap harinya rata-rata bisa mencapai Rp170 ribu.

‘’Pertama saya hanya memiliki tiga ekor itik yang terdiri dari 2 betina dan 1 pejantan. Setelah itu berkembang hingga seperti ini,’’ tutur Yusman, saat dihampiri wartawan di kediamanya, Senin (13/8).

Diutarakan Yusman, bahawa usaha ternak yang berawal dari sekadar hobi ini dimulainya pada bulan Oktober 2011 lalu, dengan diawali biaya sendiri.

Sebelumnya, bapak beranak tiga ini menggeluti profesi sebagai pedagang yang berjualan barang harian, tapi setelah coba-coba dan merasakan keuntungan dari hasil ternak unggas jenis itik yang dimulainya dari nol tersebut, dia pun berputar haluan profesi dari berdagang menjadi peternak.

‘’Setalah saya geluti, akhirnya saya merasakan kenikmatanya dan hingga saya memutuskan untuk menjadi seorang peternak seperti sekarang,’’ tuturnya, sambil memberi pakan ternak.

Sementara itu, sebelum dibawa Dinas Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Inhil, Juni 2012 kemarin ke Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk menghikuti studi banding, Yusman mengaku belajar ternak hanya diperolehnya dari bertanya kepada teman-teman dan tetangga serta belajar dari buku.

‘’Yang jelas saya tetap mengucapkan terima kasih kepada DTPHP, karena di sana kami diberikan beberapa materi seperti pembelajaran mengenai telut tetas, telur konsumsi, pemeliharaan itik potong dan yang terakahir tantang tata cara penetasan telur,’’ jelasnya.

Namun, ketika disinggung mengenai pilihan yang dipilihnya dari beberapa materi tersebut, Yusman menjawab, untuk saaat ini dia masih menjajaki tentang semua itu, namun apabila sudah merasakan dan mana yang lebih menguntungkan barulah dia bisa memilih salah satu dari empat materi tersebut.

‘’Belum bisa saya tentukan sekarang ini, saya juga masih menjajaki. Kalau ke depannya mungkin bisa saya pilih salah satu dari semua itu. Yang jelas saat ini, kita sangat berharap bantuan dari pemerintah, mudah-mudahan bisa terealisasikan,’’ ujarnya penuh harapan.(*1/mar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook