Riau Pos Online - Warga di kompleks Perumnas Graha Panam Permai Jalan Suka Karya RT 05 RW 03 Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Pekanbaru, Riau, 100 meter dari Kampus Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA) Panam Pekanbaru gempar Ahad pagi tadi (14/4) sekitar pukul 10.00 WIB.
Pasalnya, warga menemukan orok bayi berjenis kelamin laki-laki usia 6 bulan di dalam parit rumah Blok D-12 milik Syafriza di perumnas itu. Rumah dua petak itu dihuni oleh mahasiswi kos dari UIN dan Unri Panam Pekanbaru. Sedangkan di sebelahnya dihuni mahasiswa kos.
Menurut saksi mata yang pertama kali menemukan orok bayi di dalam parit itu, Ny Yuli kepada Riau Pos Online pertama dia nampak orok itu disangkanya bangkai kodok, lalu dilihat lagi oleh anaknya. Lalu tetangga lain Winda memarkirkan motor di samping parit itu dilihat benar itu orok bayi dibuang ke dalam parit. Setelah itu kabar menyebar luas dan membuat gempar perumnas tersebut.
Dari keterangan Ny Yuli dan Winda, pada pukul 07.00 WIB Ahad pagi tadi (14/4) mereka
melihat ada seorang mahasiswi dari Padang datang bertamu ke kos mahasiswi UIN dan Unri
tersebut. Tapi siangnya tamu itu tak terlihat lagi karena sudah pergi lagi ke Padang. Demikian juga keterangan Ketua RT 05 RW 03 Yonaidi membenarkan ada mahasiswi dari luar bertamu ke kos mahasiswi UIN dan Unri itu Ahad pagi tadi (14/4) pukul 07.00 WIB.
Sementara salah seorang penghuni kos mahasiswi di Blok D-12 ini Nita kepada petugas
Identifikasi Polresta Pekanbaru dan petugas Reskrim Polsek Tampan serta Riau Pos Online
menceritakan di kos mereka ini ada empat mahasiswi yang kos yakni dia sendiri Nita dan
temannya Eka, Risa dari UIN. Satu lagi temannya yang kos dari Unri adalah Ana.
Tapi kata Nita kepada petugas penyidik Polresta dan Polsek Tampan Pekanbaru Ahad pagi tadi (14/4) pukul 07.00 WIB ada seorang mahasiswi Kedokteran Umum Universitas Andalas (Unand) Padang bernama Yani yang berkunjung ke tempat kos itu. "Dia (Yani-red) lama sekali berada dalam kamar mandi, ada sekitar satu jam," kata Nita. Kamar mandi ini salurannya tembus ke parit tempat ditemukannya orok bayi. Dari kamar mandi ke parit berjarak sekitar enam meter salurannya memakai pipa pralon diameter 7 Cm. Ini tadi pagi diukur oleh penyidik polisi di TKP.
Dari keterangan Nita ini, petugas kepolisian dari Polresta dan Polsek Tampan Pekanbaru
melakukan pengembangan penyelidikan dan berusaha memburu mahasiswi Padang tersebut yang dicurigai melakukan aborsi/pengguguran.
Dari olah TKP oleh polisi, orok bayi laki-laki itu berusia sekitar 6 bulan masuk 7 bulan
karena jari-jemari tangannya sudah terbentuk normal. Sementara tali pusatnya masih
tersambung dengan sisa ketuban. Kepala bayi sudah terbentuk tapi bagian belakang masih lunak. Demikian juga kaki bayi sudah lengkap dengan jari-jemari kakinya. Usai olah TKP, orok bayi dimasukkan ke dalam kardus dan dibawa ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru untuk divisum.(azf)