PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Pelaku kejahatan kini telah mengikuti dunia modern, dan yang mengejutkan pelaku dengan mudahnya mendapatkan identitas lengkap calon korban sangat lengkap. Seperti yang dialami oleh Bibit Santoso (48), Pegawai Negri Sipil (PNS) ini terpaksa harus merelakan uangnya raib belasan juta setelah mendapatkan telpon dari seseorang yang mengaku sebagai Rektor UNRI, Kamis (10/12/2015) lalu.
Kasat Reskrim AKP Bimo Arianto SIK saat dikonfirmasi melalui Wakasat Reskrim AKP Bambang Dewanto SIK, Sabtu (12/12/2015) siang menjelaskan bahwa peristiwa penipuan yang dialami oleh korban saat dirinya mendapatkan telpon dari seseorang mengaku sebagai Rektor Universitas Riau. Melalui percakapan Via Telpon, pelaku menjelaskan jika korban mendapatkan jadwal untuk mengikuti seminar ke DIKTI Pusat dan berangkat ke Jakarta.
" Pelaku mengetahui semua identitas korban, dan setelah korban merasa yakin jika yang menghubungi adalah orang penting ataupun atasannya barulah pelaku meminta sejumlah uang sebagai syaratnya. Kepada korban pelaku meminta mentransferkan uang sejumlah Rp 20 juta, dan akan dikembalikan saat seminar berlangsung," ujar Wakasat.
Korban yang merupakan seorang guru Sekolah Dasar (SD) ternama di Kota Pekanbaru baru menyadari jika dirinya korban penipuan setelah dilakukannya pengecekan melalui Telpon kepada pihak Universitas Riau terkait seminar tersebut. Merasa belum puas korban kembali menghubungi pihak DIKTI Pusat untuk mempertanyakan kebenaran tersebut. Tetapi seperti pepatah, nasi telah menjadi bubur dan korban barulah benar-benar menyadari jika dirinya menjadi korban kriminal.
" Keterangan korban telah kita minta dan beberapa barang bukti seperti nomor handpone serta rekening pelaku telah kita amankan. Saat ini kasus terhadap korban telah kita lakukan penyelidikan," jelas Wakasat.
Dikatakan lebih jauh oleh mantan Kanit Reskrim Polsek Sukajadi ini bahwa pelaku kriminalitas yang menimpa korban merupakan kejahatan terorganisir. Pelaku tidak segan menggunakan nama orang besar untuk mendapatkan keuntungan dengan calon mangsanya. Untuk menjalankan aksinya, pelaku telah mempersiapkan semua data pribadi lengkap yang mudah didapatkannya.
" Kami dari aparat Kepolisian menghimbau kepada semua pihak agar selalu berhati-hati dengan kejahatan seperti ini. Untuk menghindari kejahatan demikian diharapkan masyarakat harus lebih pintar dan jeli menyikapinya. Cobalah untuk menghubungi langsung orang yang telah disebut pelaku atau intansi digunakan pelaku untuk meyakinkan korban," tutup AKP Bambang Dewanto.
Laporan : Defry Masri