Pengusaha Bertambah 500 Ribu SetiapTahun

Kriminal | Selasa, 13 November 2012 - 08:11 WIB

JAKARTA (RP) - Jumlah pengusaha di Indonesia hingga saat ini masih sangat minim atau hanya 1,56 persen dari total jumlah penduduk.

Namun begitu, setiap tahun diharapkan tercipta 500 ribu pengusaha baru sehingga total bertambah 25 juta pengusaha hingga tahun 2025.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Wakil Presiden Boediono mengakui bahwa jumlah wirausahawan di Indonesia saat ini masih sangat kecil, yakni hanya 1,56 persen dari total jumlah penduduk.

Untuk kategori yang sama, Malaysia mencatat angka 4 persen, Thailand 4,51 persen dan Singapura 7,2 persen.

“Ini baru menyangkut kuantitas. Dari segi kualitas belum tercermin di angka-angka itu,” ujarnya Senin (12/11). Tetapi, kata Wapres, kalau melihat potensi wirausahawan di Indonesia, mestinya bisa lebih dari itu karena dari sektor informal saja banyak wirausaha muda yang berusaha atas resiko sendiri.

“Kalau untung ya dapat untung, kalau rugi ya menanggung rugi sendiri. Jadi kalau dari segi kualitas Indonesia tidak kurang,” katanya.

Menurut Wapres lagi, para wirausahawan adalah para pemimpin bangsa yang membawa perubahan dan pembaharuan. Peran mereka sangat strategis dalam pembangunan ekonomi.

“Karena saya akademisi yang mempelajari pembangunan ekonomi di berbagai negara, saya mengerti sekali peran strategis para wirausahawan ini. Mereka champion yang melakukan perubahan,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia mengungkapkan masyarakat yang menjadi wirausaha akan terus berkembang luar biasa. Bahkan, jumlah wirausaha hingga 2025 ditargetkan bertambah lima juta orang.

“Sampai 2015 direkomendasikan peningkatan jumlah wirausaha baru sebanyak 500 ribu per tahun atau lima juta hingga 2025,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Darmin juga mengakui bahwa banyak kendala yang dihadapi para wirausaha itu. Di antaranya masalah perbaikan infrastruktur yang secara nyata menjadi salah satu kendala dalam mengembangkan usaha.

“Selain masalah infrastruktur, kami melihat masalah yang tidak kalah penting adalah membangkitkan entrepreneurship nasional melalui pendidikan dan keterampilan,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memberikan nasehat kepada pengusaha muda agar tahan banting, jangan memikirkan yang enak-enak dulu. “Juga jangan ingin cepat kaya, yang baik itu tumbuh wajar,” sebut Dahlan. (gal/wir/sar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook