Keluarga Korban Pemukulan Satpam Tidak Puas

Kriminal | Minggu, 13 Oktober 2013 - 11:08 WIB

KOTA (RP) - Keluarga korban pemukulan penjaga sekolah SDN 020 (sekarang SDN 158) oleh Satpam sekolah yang sama, merasa tidak puas. Pasalnya, hingga saat ini kasus tersebut hanya jalan di tempat meskipun korban sudah melapor ke polisi. Sebagaimana diberitakan sebelumnya pada Selasa (8/10) lalu, penjaga sekolah yang bernama Jamaluddin (42) dibogem mentah oleh Satpam sekolah itu yang bernama Suryanto.

“Tidak benar berita yang menyebutkan bahwa korban dibantu guru dan masyarakat dilarikan ke rumah sakit. Faktanya korban paska dipukul dibiarkan saja. Perawatan luka-lukanya baru dilakukan setelah korban diantar langsung oleh abang kandungnya Rusdianto dan istri berobat ke rumah sakit sorenya,” ujar istri korban bernama Jusmawarti kepada Riau Pos, Sabtu (12/10).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Kita ingin menjelaskan kronologis lapangan sebenarnya,” ujar Jusmawarti. Jusmawati juga menyampaikan bahwa kasus yang terjadi bukan karena salah paham, melainkan karena sudah ada permasalahan. “Berita yang beredar bahwa pelaku bicara hanya dengan nada gurau juga tidak benar. Yang benar suami saya menegur Satpam yang memperbaiki kunci. Namun Satpam mengatakan sesuatu yang membuat suami saya tersinggung,” tambahnya.

Dilanjutkannya hal inilah membuat suaminya menghempas sebuah kursi. Ternyata perbuatan tersebut membuat Satpam memukul suami saya,” ujarnya. Versi Jusmawarti persoalan berawal dari Satpam ingin menempati rumah penjaga sekolah yang disediakan oleh Dinas Pendidikan. Memang belum kami tempati namun sebenarnya yang berhak adalah suami saya penjaga sekolah, bukan Satpam,” tutupnya. Menurutnya lagi Satpam jadi berani menempati rumah tersebut karena mengatakan dapat mandat dari Kepsek.(fiz)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook