PELARIAN TERHENTI DI BATAM

Menghina, Alasan Pelaku Habisi Nyawa Korban

Kriminal | Jumat, 13 Juli 2018 - 08:10 WIB

(RIAUPOS.CO) - Pelaku pembunuhan berinisial YI (21) warga Jalan Rahmat Kelurahan Kampung Tengah Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru, tak dapat mengelak saat diringkus Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru.

Pelaku dibekuk pada hari Jumat (6/7) sekitar pukul 23.00 WIB. Penangkapan pelaku karena telah melakukan tindak pidana dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 338 KUHP.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Penangkapan pelaku tepatnya di daerah Kota Batam berkat kerja keras opsnal Reskrim Polresta Pekanbaru di-backup opsnal Reskrim Barelang dan operator DF Polda Kepri."Ya, pelaku berhasil ditangkap di daerah Batam tepatnya di rumah kos temannya," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto saat dikonfirmasi Riau Pos, Kamis (12/7).

Dikatakan Santo, panggilan akrab Kapolresta, penangkapan pelaku berawal dari tertangkapnya satu orang pelaku berinisial RH di Pekanbaru. Hasil interogasi, pelaku mengatakan bahwa ia melancarkan aksinya tersebut dengan YI.

"Setelah mendapatkan informasi tersebut, Satreskrim Polresta Pekanbaru di-back-up opsnal Reskrim Barelang mendapatkan informasi bahwa pelaku lari ke Batam tepatnya di daerah Baloi," ujarnya.

Kemudian pada hari Jumat (6/7) sekitar pukul 23.00 WIB, saat itu setelah melakukan penyelidikan pelaku berhasil dibekuk tepatnya di salah satu rumah kos bersama temannya.

Usut punya usut, sebelum melakukan pembunuhan, menurut pengakuan tersangka YI, ia bercerita kepada tersangka RH bahwa korban telah menghina nabi. Mendengar ungkapan itu kemudian tersangka RH mengajak YI untuk membunuh korban.

"Sebelum beraksi kedua tersangka merencanakan pembunuhan tersebut diawali dengan membeli sangkur,"ungkap Santo.

Sementara itu dari keterangan Nofri, teman kos tersangka bahwa  tersangka adalah temannya saat sekolah SD di Batam dulu. Setelah tamat mereka sudah 10 tahun tidak bertemu dan tidak pernah berkomunikasi sama sekali.

Dalam pelarian tersangka menghubunginya dan  ingin ke Batam, akan menceritakan kejadian yang telah dilakukannya saat sampai di Batam.

Ia juga mengatakan bahwa pelaku ke daerah Batam, Ahad (1/7) dari Kota Dumai menggunakan kapal Batam Jet 3. Saat itu tersangka meminta kepada temannya untuk dijemput di Pelabuhan Sekupang.

Sesampainya di Batam, tersangka menceritakan ada seseorang yang menghina agama Islam dengan kata-kata kasar. Karena masalah itu tersangka lari ke Batam dan tidak menceritakan bahwa tersangka telah membunuhnya. Tanpa ada rasa curiga, karena sesama kawan, temannya tersebut menawarkan pekerjakan kepada pelaku di salah satu perusahaan. Ia juga mengatakan bahwa tersangka orangnya pendiam, dan tidak banyak bicara. Selama berada di Batam tersangka tidak pernah melakukan ibadah.(lin)

Laporan Sakiman, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook