PEKANBARU (RP) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia Dahlan Iskan dijadwalkan melakukan kunjungan di Provinsi Riau, Jumat hingga Ahad (13-15/7).
Hari ini, agenda Dahlan di Bumi Lancang Kuning di antaranya membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Serikat Perusahaan Pers (SPS) di Hotel Pangeran, menjadi pembicara di Forum Pemred Jawa Pos Group di Hotel Labersa.
Sementara besok, mantan Dirut PLN ini akan mengikuti kegiatan perusahaan BUMN di Riau seperti jalan santai, pasar murah dan meninjau program Sistem Integrasi Peternakan dan Perkebunan Kelapa Sawit (Siska) yang dikelola PTPN V di Kebun Sungai Pagar, Kabupaten Kampar.
Ketua SPS Cabang Riau H Syafriadi SH MH menjelaskan, Rakernas SPS juga akan diisi dengan Seminar Nasional bertajuk “Implementasi Kebijakan MP3I di Wilayah Sumatera”. Dahlan Iskan sekaligus menjadi keynote speaker.
‘’Empat gubernur akan turut membentangkan makalah dalam seminar itu, yakni Gubernur Sumatera Selatan, Gubernur Jambi, Gubernur
Sumatera Utara, dan Gubernur Sumatera Barat. Sementara Gubernur Riau HM Rusli Zainal menyampaikan makalah di hari Sabtu (14/7) bersama Menko Ekuin, Hatta Radjasa dan Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan,’’ ujarnya.
Rakernas berlangsung dua hari ini, selain diisi dengan seminar tentang MP3I juga dirangkai dengan seminar nasional “Menuju Standarisasi Perusahaan Pers” dengan pembicara salah satunya Bambang Harymurti (Wakil Ketua Dewan Pers).
Di bagian lain, Kepala Urusan Humas PTPN V F Panjaitan mengatakan, Siska merupakan program nasional yang memiliki sasaran untuk sektor diversifikasi usaha dengan membuat usaha peternakan dan pengolahan pupuk kompos.
Program inovatif yang diusung Menteri BUMN itu juga bertujuan untuk mendukung program pemerintah melalui Menteri Pertanian dalam pencapaian swasembada daging 2014. Selain itu, program yang baru digalakkan pada 2012 ini memiliki esensi positif dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk jangka panjang.
‘’Sistem integrasi dimaksudkan untuk melihat adanya manfaat atas keterkaitan satu sama lain. Misalnya, pelepah kelapa sawit dapat dimanfaatkan secara regular sebagai bahan pakan ternak sapi dan kotoran diolah kembali menjadi pupuk kompos untuk tanaman,’’ papar Panjaitan.
Saat ditanyakan kemungkinan untuk mengimplementasikan program tersebut secara berkelanjutan, ia menilai program Siska pada dasarnya sudah dengan kajian yang matang. Sehingga sistem integrasi yang diharapkan dapat saling melengkapi dan memberikan hasil yang optimal.
Untuk mewujudkan kombinasi beberapa aspek itu, pria berkacamata itu menilai PTPN V sebagai BUMN yang dipercaya untuk mengembangkan Siska menerapkan sistem kemitraan.
Langkah ini dilakukan agar penerapan pengorganisasian dan penataan ternak sapi yang selama ini pemeliharaannya dengan sistem pengembalaan dapat dibenahi secara bertahap.
‘’Dengan program ini, pembesaran sapi dapat berjalan maksimal. Bahkan kedepannya, urin sapi dari Siska ini juga akan diolah menjadi pupuk yang bernilai ekonomi tinggi,’’ tuturnya.
Disinggung mengenai proyeksi jangka panjang program Siska, dia mengatakan akan diterapkan di seluruh Indonesia untuk mewujudkan mimpi Indonesia menjadi produsen ternak sapi dunia. Sehingga ke depannya diharapkan dapat menghentikan ketergantungan akan keperluan sapi dari luar negeri.
Lebih jauh saat ditanyakan mengenai realisasi Siska di Riau, ia mengatakan, PTPN V memiliki rencana program yang dilaksanakan secara dua tahap berlokasi di enam kebun.
Tahap pertama di Kebun Sungai Pagar 150 ekor sapi, Kebun Terantam 100 ekor sapi dan kebun Sungai Rokan 150 ekor sapi.
Sedangkan tahap kedua akan diterapkan di Kebun Sungai Garo, Kebun Tandun dan Kebun Air Molek II. Hanya saja, untuk program tahap dua belum memiliki perencanaan untuk jumlah pengembangan sapi.
‘’Pengadaan sapi dalam program Siska untuk tahap satu berjumlah 400 ekor. Namun pensuplaiannya secara regular. Dimana, untuk termin pertama sampai tanggal 13 Juli 2012 implementasinya berjumlah 93 ekor sapi. Jadi salah satu kegiatan Menteri BUMN nantinya adalah melakukan peninjauan Siska di Sungai Pagar,’’ ulas Panjaitan.
Dikonfirmasi mengenai proses pendanaan, dia memilih untuk tidak berkomentar banyak. Kendati demikian, ia memberikan gambaran, bahwa anggaran pembiayaan telah dianggarkan dalam RKAP perubahan PTPN V dan telah dimasukkan dalam RKAP tahun 2012.
‘’Jadi kegiatan utamanya adalah jalan santai dengan pasar murah di Sungai Pagar, Kampar. Kegiatan ini diikuti oleh tiga BUMN, yakni Bank Mandiri, PLN dan PTPN V. Dalam kegiatan ini, BUMN akan memberikan perhatian kepada masyarakat dalam program CSR berupa pemberian 1.400 paket sembako kepada masyarakat. Ini kegiatan yang akan dihadiri Pak Dahlan,’’ imbuh pria berkacamata itu.(rio/mar)