Terdapat Enam Varietas Benih Unggul Percontohan Sawit

Kriminal | Jumat, 13 April 2012 - 08:03 WIB

Laporan Desriandi Candra, Pekanbaru desriandicandra@riaupos.com

Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Riau semenjak 2002 lalu sudah menyiapkan lahan untuk perkebunan kelapa sawit percontohan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Secara intens, kebun kelapa sawit percontohan ini ditangani sejak 2008 sebagai media pembelajaran mahasiswa dan dosen di Faperta.

Di hamparan areal 17 haktare kebun sawit percontohan, terdapat enam varietas benih kelapa sawit unggul. Masing-masing jenis Marihat, Topaz, Damimas, Lounsum, Shopin dan Sain.

“Enam varietas unggul inilah yang kita kembangkan sebagai media pembelajaran di kampus,” ungkap Kepala Inkubator Kebun Percontohan kelapa sawit faperta Universitas Riau, Dr Saiful Junaidi kepada Riau Pos, Kamis (12/4) di sela-sela meninjau kebun percontohan.

Dikatakannya, kebun kelapa sawit percontohan ini lebih untuk pendalaman ilmu bagi kalangan mahasiswa. Mereka tidak hanya diberikan materi perkulihan di ruangan kampus.

Tetapi juga langsung melihat ke lokasi dan praktik di perkebunan percontohan ini. Di areal ini, kalangan mahasiswa bisa mengamati secara langsung keenam jenis varietas unggul benih kelapa sawit yang ada di lokasi yang dipisahkan per blok.

 “Dengan begitu mereka bisa melihat dan membandingkannya secara langsung. Mana jenis Topaz, Marihat, Damimas, Shopin, Lounsum dan sain,” jelasnya.

Begitu juga dengan benih kelapa sawit tidak unggul dan tidak bersertifikat yang ditanam berjejer di jalan masuk areal kebun percontohan. Secara kasat mata, kalangan mahasiswa maupun petani tidak akan bisa membedakannya. Mana benih kelapa sawit unggul dan mana benih kelapa sawit tidak unggul dan tidak bersertifikat.

Sebab, secara bentuk sama tidak ada bedanya. Hanya saja, bila diperhatikan secara seksama akan terlihat perbedaannya. Benih kelapa sawit unggul memiliki buah yang merata. Sementara jenis benih kelapa sawit tidak unggul, buahnya tidak merata.

Bahkan, ketika memasuki umur 9 tahun ke atas, buah benih kelapa sawit tidak unggul akan semakin jarang dan satu-satu. Berbeda dengan jenis kelapa sawit unggul, di usia itu justru buahnya semakin produktif. “Ini secara kasat mata saja,” ujarnya.(ade)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook