JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Artis kembali masuk dalam pusaran pencucian uang yang dilakukan koruptor. Kali ini sebuah mobil Toyota Vellfire disita petugas KPK dari model majalah dewasa, Jennifer Dunn.
Mobil itu diduga terkait kasus pencucian uang yang dilakukan Tubagus Chaeri Wardana, suami Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany.
KPK menyita mobil tersebut pada Rabu (12/2). Mobil putih bernopol B 510 JDC itu disita dari rumah Jennifer di kawasan Jalan Bangka, Jakarta Selatan.
‘’Penyitaan mobil itu dilakukan karena diduga berkaitan dengan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan TCW (Tubagus Chaeri Wardana),’’ jelas Juru Bicara KPK, Johan Budi di Gedung KPK kemarin.
Johan mengaku belum mendapatkan informasi terperinci dari penyidik terkait mobil tersebut. Namun informasi yang dihimpun menyebutkan Vellfire itu dibeli Wawan -sapaan Tubagus- sekitar akhir 2012. ‘’Saya belum mendapatkan informasi mobil itu atas nama Jennifer atau TCW,’’ jelasnya.
Selain Jennifer, diduga Wawan juga membelikan beberapa perempuan lain kendaraan. Sebelumnya, nama Aura Kasih dikait-kaitan dengan adik Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah ini.
Namun hingga kini belum ada pernyataan resmi dari KPK jika ada aliran uang Wawan ke Aura Kasih. Aura Kasih melalui asistennya, Shinta juga membantah adanya hubungan dengan Wawan.
Selain menyita mobil dari artis, KPK kembali mendapatkan mobil dari anggota DPRD Banten. Sebuah mobil Honda CRV B 287 SON didapat KPK dari Sonny Indra Djaya, anggota DPRD Banten asal Partai Demokrat.
Sonny mengembalikan mobil itu diduga karena ketakutan. Sebab dia dan beberapa anggota DPRD Banten lainnya, pada Senin kemarin (10/2) menjalani pemeriksaan penyidik KPK.
‘’Mobil itu dikembalikan lewat pengacara TCW, Tubagus Sukatma. Dari situ dilakukan penyitaan oleh penyidik,’’ terang Johan.
Sonny diduga takut dijerat gratifikasi. Namun meski telah mengembalikan, Johan mengatakan hal itu tidak akan menghilangkan sangkaan dan unsur pidana.
‘’Tapi pemberian mobil itu masih harus didalami dulu, apa konteksnya. Sebab STNK mobil itu masih atas nama TCW,’’ ungkapnya. Namun meski begitu KPK curiga karena nopol mobil itu belakangnya diduga terkait inisial Sonny.
KPK memang terus mendalami adanya dugaan pencucian uang Wawan ke DPRD Banten. Sejumlah politisi dari provinsi termuda di Pulau Jawa itu kemarin kembali menjalani pemeriksaan.
Mereka antara lain, Agus Puji Raharjo, Aeng Haerudin dan mantan Wakil Ketua DPRD, Jayengrana. Johan menegaskan penyitaan kemungkinan masih ada penyitaan-penyitaan mobil lainnya.
Sementara itu, komitmen KPK untuk merawat mobil mewah sitaan dari Wawan dibuktikan dengan memanggil mekanik khusus.
Adalah Taqwa Suryo Swasono, mekanik dari Sentul Driving Course yang diminta memberikan semacam pelatihan singkat kepada pegawai KPK. Dia berbagi ilmu soal bagaimana merawat mobil-mobil mewah Wawan.
Bertempat di parkir gedung KPK, Taqwa mulai menjelaskan berbagai panel dan seluk beluk mobil seperti Lamborgini, Roll Royce, Ferrari, Nissan GT-R, dan Bentley. Tujuan dari pelatihan itu adalah untuk menjaga agar kondisi mobil tetap prima hingga vonis hakim turun.
Kalau majelis hakim menyebut mobil-mobil itu dibeli dari hasil tindak pidana korupsi dan harus disita, akan ada proses lelang. KPK punya kewajiban menjaga mobil-mobil mewah itu supaya saat lelang harganya tidak jeblok.
‘’Ini harus dirawat, tanggung jawab KPK,’’ ujar staf humas KPK Ipi Maryati.
Materi tentang mobil tidak hanya langsung di lapangan. Sebelumnya, didahului dengan pemberian materi di kelas. Pegawai yang bertugas merawat mobil itu diberi tahu kapan saatnya mobil dipanasi, menjaga interior tetap bagus, hingga panel-panel di mobil.
Takwa mengatakan, dari penyitaan pada akhir Januari hingga kemarin dia mengecek mobil Wawan masih bagus. Tidak ada masalah pada mesin dan interior masih bagus.
‘’Memang perlu perawatan khusus karena komponen dan interiornya beda dengan mobil umumnya,’’ katan Takwa.(gun/dim/agm/jpnn)