Harga Komoditi Perkebunan Anjlok

Kriminal | Rabu, 12 September 2012 - 09:52 WIB

PEKANBARU (RP) - Beberapa pekan ini, sejumlah komoditi unggulan di Riau seperti sawit, karet, kelapa, harganya di pasaran anjlok.

Kelapa sawit harga di pasaran di tingkat petani mencapai Rp850,- per kilogram.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Karet di tingkat pabrik masih belum terdorong dan masih berkisar Rp19.500,- sampai Rp21.500,- per kilogram. Sementara pekan ini harga kelapa anjlok 40 hingga 50 persen di tingkat petani.

“Ini tidak saja terjadi di komoditi perkebunan, tapi rata-rata terjadi di komoditi pertanian dalam arti luas,” kata Kabid Pengolahan Pemasaran Hasil Perkebunan Riau (P2HP), Ir Ferry HC MSi saat ditemui Riau Pos, Selasa (11/9) di kantor Dinas Perkebunan (Disbun) Riau.

Ferry menjelaskan, turunnya harga TBS kelapa sawit misalnya, dipengaruhi turunnya harga di pasaran, menurunnya permintaan.

Sementara di dalam negeri buah TBS kelapa sawit sekarang tengah banjir. Hampir di semua pabrik kelapa sawit, truk pengangkut buah TBS antrean panjang. Kondisi ini bisa menurunkan kualitas TBS kelapa sawit yang memicu rendahnya harga jual.

Kelapa turun 40 persen. Para pembeli dari Malaysia dan Singapura yang masuk ke Riau terutama kabupaten penghasil, sekarang tidak masuk. Kemungkinan stok mereka sudah cukup.

Kemungkinan mereka melakukan pembelian secara besar-besaran satu bulan lalu, sehingga tidak perlu melakukan pembelian untuk beberapa waktu.

“Ini adalah mekanisme pasar, kita tidak bisa mengubahnya,” ujarnya.

Ferry mengatakan, kondisi ini tidak akan bertahan terlalu lama. Karena bagaimana pun juga, pasar dan pembeli membutuhkan komoditi ini.

Dinas Perkebunan Riau memperkirakan, Oktober bulan depan harga komoditi perkebunan ini sudah mulai stabil kembali seperti semula.(dac)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook