Laporan DESRIANDI CANDRA, Pekanbaru desriandi-candra@riaupos.co
Luasnya kebun karet yang tua dan rusak milik rakyat di Provinsi Riau memerlukan penanganan segera untuk peremajaan. Data terakhir di Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, luas tanaman karet yang tua dan rusak mencapai 92.246 hektare.
Untuk menyelamatkan kebun rakyat tersebut, diperlukan suatu gerakan nasional (Gernas) peremajaan karet. Dari luasan itu memerlukan dana peremajaan sekitar Rp1,7 triliun dengan unit cost per hektarenya Rp18,3 juta.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, Drs H Zulher MS yang dihubungi Riau Pos, Senin (11/6). Zulher mengatakan, jika tetap hanya dengan program peremajaan tahunan, maka untuk peremajaan karet baru selesai selama puluhan tahun.
Di pihak lain, anggaran daerah sangat terbatas. Keterbatasan itu tentu akan menyebabkan takkan selesai-selesainya peremajaan kebun karet rakyat di Riau bila hanya dengan program tahunan.
Sebab, ada batasan kesanggupan anggaran daerah dan pusat. Pemprov Riau melalui Disbun Riau kini sedang mengupayakan agar peremajaan karet di Riau bisa diselesaikan dengan program gerakan nasional.
Dikatakan Zulher, bersama beberapa kepala dinas perkebunan tingkat provinsi lainnya di Indonesia, Gerakan Nasional (Gernas) peremajaan karet rakyat tersebut sudah disampaikan kepada Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI. Diharapkan, tahun 2013 mendatang sudah dapat direalisasikan.
Gernas akan lebih diarahkan di wilayah Indonesia Bagian Barat, terutama Sumatera dan Kalimantan. ‘’Untuk Gernas peremajaan karet tahun 2013, Disbun Riau mengusulkan 50 ribu hektare areal kebun karet yang tua dan rusak untuk diremajakan,’’ terang Zulher.
Melalui program Gernas, persoalan untuk peremajaan kebun karet rakyat bisa diselesaikan. Program Gernas satu paket untuk petani. Mulai dari land clearing, bibit, pupuk, obat-obatan dan pemeliharaan.
‘’Itu sebagai upaya untuk meningkatkan hasil produksi kebun petani sektor perkebunan, khususnya komoditi karet. Bibit yang akan digunakan tentu saja bibit berkualitas. Bukan bibit asal-asalan. Sebab, Gernas bukanlah untuk penghijauan. Tapi untuk meningkatkan taraf ekonomi rakyat,’’ tegasnya.
Ini juga sudah disampaikannya dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) beberapa waktu lalu. Selain untuk program Gernas, Disbun Riau mengusulkan untuk dilakukannya peremajaan karet, terhadap kebun tua dan rusak milik rakyat seluas 10 ribu hektare agar masuk dalam APBN tahun 2013 mendatang.
Usulan peremajaan lainnya adalah perkebunan kelapa rakyat seluas 5000 hektare, pengembangan kakao, gambir dan kopi.(muh)