RENGAT (RP) - Satuan Reskrim Polres Inhu berhasil mengungkap dugaan penipuan yang dilakukan Deni Irwanto (22), warga Desa Bukit Meranti, Kecamatan Batang Cenaku, yang juga karyawan Bank BTPN Cabang Belilas. Karena sebelumnya tersangka berpura-pura diculik dengan harapan uang tagihan dari nasabah sejumlah Rp11 juta lebih tidak ditagih oleh kantor tempat tersangka bekerja.
Kapolres Inhu AKBP Aris Prasetya Indaryanto SIK MSi, ketika dikonfirmasi Riau Pos, Kamis (11/4) melalui Kasat Reskrim AKP Dody Harza Kusumah SH SIK, didampingi Kanit Pidum Bripka Khairul Umum mengatakan, tersangka diamankan setelah sempat berpura-pura membuat laporan palsu di Mapolsek Seberida pada Senin (8/4) kemarin. ‘’Hasil interograsi, akhirnya tersangka mengakui semua perbuatannya,’’ ujarnya.
Dijelaskannya, pada Jumat (5/4) pekan lalu Pimpinan Bank BTPN Cabang Belilas Agus Ramadhan, menerima SMS ancaman dari nomor yang tidak dikenal meminta uang Rp800 juta. Di mana uang tersebut harus diantarkan ke Merlung Jambi dalam waktu 1 X 24 jam. Bahkan apabila tidak bisa mengantar uang tersebut, salah satu karyawannya terancam.
Setelah mendapat ancaman tersebut, Pimpinan Bank BTPN langsung mengecek semua karyawannya. Ternyata dari sejumlah karyawannya, hanya tersangka yang tidak aktif HP-nya. Dengan kondisi itu, Pimpinan Bank BTPN langsung membuat laporan ke Mapolres Inhu. ‘’Dengan laporan itu langsung dilakukan penyelidikan hingga akhirnya tersangka membuat laporan di Mapolsek Seberida,’’ ungkapnya.
Dari pengakuannya, pada Senin (8/4) sekitar pukul 03.00 dini hari, Deni datang ke Polsek Seberida dan melaporkan bahwa ia baru saja dibuang oleh lima orang penculik menggunakan senjata api dengan mengendarai mobil Nissan Terano. Uang tagihan nasabah senilai Rp11 juta, sepeda motor Supra X 125, dompet dan handphone miliknya raib dibawa pelaku.(kas)
