Sektor Pertanian Alami Kemunduran

Kriminal | Kamis, 12 Januari 2012 - 08:21 WIB

JAKARTA (RP)- Wakil Presiden Boediono menilai sektor pertanian di Indonesia mengalami kemunduran sejak tahun 2000-an dan cenderung stagnan akhir-akhir ini.

Padahal anggaran yang disalurkan pemerintah untuk menunjang sektor vital ini terus meningkat setiap tahun.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sejarah kemajuan bangsa-bangsa di dunia ini, terutama dalam bidang ekonomi, jelas-jelas bertumpu pada kemajuan dan keberlanjutan produktivitas pertanian,’’ ujar Wapres Boediono saat membuka Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2012 kemarin.

Wapres menyebutkan, pada periode 1970-an hingga 1990-an, sektor pertanian Indonesia menunjukkan peningkatan produktivitas rata-rata sebanyak 2,4 persen per tahun.

‘’Peningkatan ini diperoleh dari peningkatan sejumlah input seperti peningkatan luas lahan, peningkatan penggunaan pupuk dan hal-hal penunjang lain yang digerakkan bersama-sama selama dua dasawarsa,’’ ungkapnya.

Namun, lanjutnya, menjelang akhir 1990-an, tren ini membalik dengan penurunan produktivitas rata-rata sebesar 0,6 persen setahun yang terjadi hingga 2001. Tren yang terjadi setelah itu adalah stagnasi atau malah menurun atau naik hanya sesekali.

‘’Padahal, dari segi anggaran pendukung pemerintah yang dikeluarkan untuk sektor pertanian sesungguhnya justru telah meningkat pesat dari tahun ke tahun,’’ cetusnya.

Kenaikkan produktivitas, menurut Wapres, tak sulit dihitung. Bila input luas lahan, pupuk maupun bibit dinaikkan 10 persen, lalu terdapat kenaikkan produksi 15 persen pada hasil akhir, maka selisih lima persen bisa dinilai sebagai bonus kemajuan di setiap sektor.

‘’Sekarang bagaimana kita meningkatkan bonus ini. Pengalaman di berbagai negara telah menunjukkan bahwa hal ini sangat mungkin dilakukan. Jadi, tergantung pada bagaimana kita bisa mengelola berbagai peningkatan input dalam kendali kita tadi,’’ tegasnya.

Wapres menambahkan, perlu ditanyakan, apakah penggunaan anggaran sudah tepat, apakah strateginya sudah benar atau bagaimana dengan penentuan sasarannya.

‘’Karena sayang bila anggaran digunakan tapi sasarannya tidak tepat sesuai dengan yang diinginkan. Atau mungkin kebijakannya yang harus dipikirkan kembali,’’ kata dia.

Hal-hal itulah yang harus digali demi mendorong peningkatan produktivitas yang berkelanjutan dari tahun ke tahun.

“Wapres berharap Kementerian Pertanian terus mengupayakan peningkatan produktivitas di masa-masa mendatang yang memiliki kendala baru, yakni perubahan iklim yang sudah terjadi saat ini.

‘’Penelitian dan pengembangan yang bisa menjawab tantangan peradaban manusia saat ini, apakah itu kesulitan air atau penurunan tingkat kesuburan tanah,’’ lanjutnya.(wir/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook