Provost Polri Ditembak OTK di Depan KPK

Kriminal | Rabu, 11 September 2013 - 08:59 WIB

Provost Polri Ditembak OTK di Depan KPK
Jenazah Bripka Sukardi dieva-kusasi dari depan gedung KPK ke RS Polri Kramat Jati, Selasa (10/9/2013) malam. Belum diketahui apa motif penembakan tersebut. Foto: M Fathra Nazrul Islam/Riau Pos

JAKARTA (RP) -Seorang anggota Provost Mabes Polri ditembak orang tak dikenal (OTK) di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (10/9) sekitar pukul 22.20 WIB.

Ini menambah panjang daftar anggota polisi yang tewas ditembak orang tak dikenal.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Korban diketahui bernama Bripka  Sukardi. Saat ditembak, korban tengah mengendarai Honda Revo warna merah bernomor polisi B 6671 TXL.

Seorang saksi yang berada di lingkungan Gedung KPK menyebutkan, saat kejadian itu ada dua motor yang melintas dan langsung terdengar suara tembakan dan korban langsung tersungkur.

Polisi berseragam dengan atribut provost itu tewas dan tergeletak di jalur lambat depan KPK. Selain mengenakan seragam polisi tersebut masih mengenakan helm seragam kepolisian.

Kejadian ini membuat jalur lambat Jalan HR Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan, tepatnya di depan Gedung KPK, ditutup dan dikawal ketat aparat. Garis polisi pun terlihat sudah dipasang menutupi lokasi kejadian.

Pantauan di lokasi kejadian, sejumlah polisi berpakaian dinas dan sipil masih berada di lokasi. Olah TKP masih dilakukan. Terlihat dua buah truk besar bermuatan berada di lokasi.

Ambulans Polda Metro Jaya tiba sekitar pukul 11.25 WIB. Setelah melakukan pendataan TKP awal, jenazah korban langsung diangkut ke ambulance kemudian dilarikan ke RS Polri Kramat Jati.

Namun petugas polisi berseragam lengkap dan bebas kini masih mengamankan tempat kejadian yang sudah di-police line. Selain mengorek keterangan saksi, beberapa polisi berseragam lengkap mengawasi keadaan sekitar.

Bahkan di antara polisi lainnya sibuk mengatur lalu lintas di depan gedung KPK yang macet lantaran warga terus memadati TKP. Sementara masyarakat pengendara yang tengah melintas sempat berteriak ada tembakan.

Dari hasil olah TKP sementara, polisi pemilik tiga bengkok kuning itu terkapar dengan bersimbah darah setelah tiga peluru menembus di dada dan perutnya.

Kejadian itu berawal ketika Sukardi hendak menghentikan truk di lokasi kejadian. Namun, hingga saat ini belum diketahui keterkaitan dengan aksi penghentian truk dengan penembakan itu. Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari kepolisian atas penembakan tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian Polda Metro Jaya maupun Mabes Polri. Begitu juga anggota kepolisian yang turun melakukan olah TKP, belum bersedia memberikan keterangan apapun.

Menyikapi kejadian ini, angota Komisi III DPR, Nasir Djamil mengatakan, untuk mencegah kasus teror pada polisi terus berulang, aparat kepolisian diimbau selalu mengenakan rompi anti peluru pada saat bertugas.

‘’Para polisi diharapkan memakai rompi anti peluru saat bertugas di markas maupun saat berada di jalanan,’’ kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera ini.

Hal ini menyikapi makin banyaknya terjadi aksi teror kepada aparat penegak hukum ini. Terakhir adalah kejadian yang menimpa Sukardi. Dia dikabarkan ditembak tiga kali di bagian dada dan perut. Diduga pelaku menggunakan dua sepeda motor. Hingga kini belum diketahui siapa pelaku penembakan ini.(fat/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook