Laporan LISMAR SUMIRAT, Pekanbaru lismarsumirat@riaupos.com
Perkembangkan perbankan Riau semakin menunjukkan peningkatan. Ini bisa dilihat dari total aset perbankan Riau pada tahun 2011 mencapai Rp60,67 triliun atau tumbuh 19,95 persen dari 2010.
‘’Kenaikan aset juga ditopang naiknya Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perbankan Riau,’’ papar Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia (BI) Pekanbaru, M Abdul Madjid Ikram didampingi Analis Senior Ahmad Kosasih, Jumat (10/2).
Dijelaskannya hingga akhir tahun lalu DPK perbankan Riau mencapai Rp44,6 triliun. Angka ini naik 21,28 persen secara year on year jika dibandingkan 2010. Sementara nilai kredit yang disalurkan perbankan Riau berkisar Rp34,21 triliun atau tumbuh 23,53 persen dari 2010.
‘’Lebih tingginya kenaikan penyaluran kredit secara year on year dibandingkan dengan kenaikan DPK ikut mendorong laju Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan Riau yang mencapai 80,55 persen,’’ ulasnya.
Walau dikucurkan Perbankan Riau naik, tapi rasio kredit bermasalahnya tak ikut naik. Tercatat sepanjang tahun lalu Non Performing Loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah Perbankan Riau di kisaran 2,05 persen.
Lebih rendah jika dibanding dengan 2010 yang tercatat sebesar 2,42 persen. NPL perbankan Riau masih aman, karena masih di bawah angka toleransi BI yakni 5 persen.
Menurutnya angka LDR yang cukup tinggi membuktikan fungsi intermediasi perbankan Riau telah berjalan dengan baik.
Hal tersebut menandakan bahwa perbankan Riau mampu memberikan sumbangan yang signifikan dalam keseluruhan pembiayaan pembangunan ekonomi Riau. Dirinya memberikan apresiasi kepada perbankan di Riau atas dukungan perbankan kepada pertumbuhan ekonomi daerah.(izl)
