Penembak Aparat Dikendalikan Pemain Lama

Kriminal | Sabtu, 10 Agustus 2013 - 07:41 WIB

JAKARTA (RP) - Penembakan anggota kepolisian di Ciputat dan petugas Lapas Wirogunan, Jogjakarta, menjadi indikasi terjadinya aksi teroris dengan menyasar aparat. Namun, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menilai, terlalu dini jika mengatakan pelaku penembakan di dua tempat itu dilakukan oleh kelompok teroris.

”Saya tidak ingin mendahului penyelidikan polisi. Jadi, belum dapat dipastikan itu dilakukan oleh kelompok terorisme,” kata Hendro setelah menghadiri acara open house Lebaran di kediaman mantan Wapres Jusuf Kalla, Jumat (9/8).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hendro menyatakan, karena proses penyelidikan masih berjalan, dirinya tidak ingin menyampaikan pandangan lebih dalam. Sebab, kejadian itu saat ini belum memiliki informasi dan data yang kuat. ”Jika sampai menunduh itu dilakukan kelompok tertentu dan ternyata nanti tidak terbukti, bisa menjadi fitnah dan merugikan pihak lainnya,” ujarnya.

Namun, ia menduga aksi penembakan dengan target dan sasaran anggota aparat keamanaan saat ini dilakukan oleh kelompok baru. Meski dibilang baru, kelompok ini di bawah kendali kelompok lama. Karena itu, ia menyarankan agar file-file lama dibuka kembali dan dipelajari guna menarik benang merah dari peristiwa ini. ”File-file lama harus dibuka supaya kita tahu pengendalinya siapa, sehingga karakter dari motodenya ketemu,” tandasnya.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Ronny Frengky Sompie mengatakan, aksi teror yang menimpa aparat masih dalam proses penyidikan, terutama terhadap saksi dan barang bukti. “Kami masih analisis saksi mata dan selongsong peluru serta proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian,” kata Ronny.

Ronny juga mengungkapkan mengenai adanya dugaan bahwa kasus penembakan anggota kepolisian di Jakarta dan anggota sipir di Jogjakarta beberapa waktu lalu didalangi oleh suatu kelompok yang terorganisir. “Itu bisa jadi ada hubungannya dan masih kita kaji lebih dalam. Apakah kelompok ini berdiri sendiri atau tidak semoga cepat terungkap,” ujar Ronny.

Untuk menyempitkan pergerakan, Polda Metro Jaya mengintensifkan operasi kendaraan motor di sekitar lokasi penembakan anggota kepolisian di Cilandak dan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Operasi digelar setiap pagi, mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB.

‘’Tempat operasi tidak ditentukan, tapi melibatkan 30 personel bersenjata lengkap. Sasaran operasi pemilik senjata api dan bahan peledak,” terang Kepala Subbagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Aswin.

Kemarin subuh, operasi langsung digelar di tiga lokasi, yakni di Jalan Otista Raya, Jalan Raya Ciputat, dan Jalan Cireundeu-Ciputat. Operasi dilakukan aparat Polsek Cilandak, Polsek Pamulang, dan Polsek Ciputat.

Pada Rabu (7/8) Ipda Anumerta Dwiyatna ditembak dua orang tak dikenal di Jalan Otista Raya, Ciputat, sekitar pukul 04.30. Sepuluh hari sebelumnya, Aiptu Fatah Saktiyono juga ditembak orang di Jalan Cireundeu Raya, Ciputat, Sabtu (27/7) sekitar pukul 04.30 WIB. (bay/dod/agm)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook