Perampok Toko Emas Kampar Kiri Ditembak

Kriminal | Rabu, 10 Juli 2013 - 09:28 WIB

Perampok Toko Emas Kampar Kiri Ditembak
Kapolres Kampar AKBP Auliansyah Lubis SIK MH dan Kasat Reskrim AKP Eka Ariandy SIK menghadirkan tersangka dan barang bukti dalam ekspos penangkapan kasus perampokan emas di Mapolres, Selasa (9/7/2013). Foto: molly wahyuni/riau pos

Laporan MOLLY WAHYUNI, Bangkinang

Empat dari delapan penjahat yang melakukan perampokan emas di Desa Bina Baru Kamparkiri Tengah, Kabupaten Kampar berhasil ditangkap  tim Opsnal Polres Kampar di empat tempat terpisah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tiga pelaku yang berusaha kabur saat dilakukan pengembangan untuk pengejaran pelaku lainnya terpaksa “dihadiahi” timah panas alias ditembak di kedua kaki bagian betis  karena berusaha melarikan diri.

Kapolres Kampar AKBP Auliansyah Lubis SIk MH didampingi Kasat Reskrim Polres Kampar AKP Eka Ariandy SIk kepada Riau Pos di Bangkinang, Selasa (9/7) mengatakan, tersangka ditangkap bersama sejumlah barang bukti berupa satu pucuk senjata api pistol dan 50 butir peluru aktif yang siap pakai beserta barang bukti lainnya.

Kasus perampokan emas yang menghebohkan warga, Ahad (2/6) bulan lalu itu mulai terungkap sekitar satu pekan setelah kejadian, ketika polisi memperoleh informasi ada satu unit sepeda motor yang dibenamkan di dalam kolam di Desa Hang Tuah, Kecamatan Perhentian Raja.

Dari penemuan barang bukti tersebut, kemudian polisi menelusuri keberadaan para pelaku dan menyelidiki secara intens kelompok yang diduga terlibat dalam perampokan tersebut.

Dalam penelusuran yang dilakukan secara ketat, polisi menemukan lagi barang bukti di salah satu rumah tersangka yaitu dua unit helm, dua pasang sepatu, tas, dan uang sebesar Rp4 juta.

Setelah mengumpulkan berbagai informasi tentang kemungkinan lokasi kaburnya tersangka, akhirnya diperoleh informasi bahwa salah satu tersangka ada di Jambi, dan Ahad (16/2) tim yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim AKP Eka Ariandy SIk berhasil membekuk Jkk di sebuah tempat persembunyiannya di Jambi.

Jkk lari ke Jambi, karena ternyata dia pernah sekolah dasar di Jambi dan satu sekolah dengan tersangka lainnya yang masih buron yaitu Nr.  

Jkk adalah salah satu pelaku yang tahun lalu terlibat perampokan di Sialang Kubang, Kecamatan Perhentian Raja, Kampar pada 16 Juni 2012.

Dari hasil penangkapan Jkk, kemudian dilakukan lagi pengembangan lebih lanjut hingga ke Jakarta dan Bekasi. Istri tersangka Wh ditangkap di Jakarta, dan dengan bantuan back up Polda Metro Jaya, Wh dan abangnya Md ditangkap di Bekasi, Sabtu (22/6).

‘’Kami memang meminta back up dari Polda Metro karena tersangka ini merupakan perampok bersenjata api sehingga untuk keselamatan anggota yang jumlahnya terbatas dan untuk kelancaran operasi, maka dibantu oleh Polda Metro,’’ ujar Kapolres.

Tiga lelaki masing-masing Jkk (29), Wh (27) dan Md (28) bersama istri Wh yaitu Pi (21), dibawa menggunakan pesawat ke Pekanbaru, dan diperbantukan untuk pengembangan pencarian tersangka lainnya.

Pencarian mencapai titik temu terhadap tersangka lainnya yaitu Ip (32), yang berperan sebagai orang yang menyimpan senjata api titipan dari kelompok perampok tersebut.

Di rumah Ip di Kubang Siakhulu, ditemukan senjata api beserta peluru aktif sebanyak 50 butir. Setelah Ip ditangkap, polisi bermaksud untuk mengembangkan lagi guna pencarian otak perampokan tersebut, namun para tersangka malah berulah dan berusaha kabur, mereka terpaksa ditembak dan sempat dilarikan ke RSUD Bangkinang untuk pengeluarkan peluru yang bersarang di kaki tersangka Ip, Md dan Jkk.

Sedangkan tersangka Wh beserta istrinya tidak ikut ditembak. Istri Wh yaitu Pi yang kini juga sedang hamil tiga bulan terpaksa ditahan oleh polisi karena diduga turut menikmati uang hasil perampokan dan berperan membantu pelarian para tersangka.

‘’Ip ditangkap, Selasa (25/6) lalu. Sebelumnya kami memperoleh informasi, mereka akan main lagi di lokasi lainnya di Kampar, namun rencana itu berhasil digagalkan,’’ sebut Kapolres lagi.

Kapolres menambahkan, senjata api yang ditemukan itu diakui para tersangka digunakan oleh tersangka Nr (DPO), ketika merampok di Bina Baru.

Nr merupakan otak dari pelaku perampokan, sedangkan mitranya yang berperan sebagai pembagi uang dan mengatur strategi yaitu Rw (DPO) adalah mertua dari tersangka Md. Sedangkan satu buron lainnya yaitu Jkb merupakan ipar dari Rw.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook