PEKANBARU (RP)- Peristiwa penculikan terhadap empat remaja oleh tiga orang pria yang mengaku dari Badan Narkotika Nasional (BNN) beberapa waktu lalu masih dalam tahap penyelidikan.
Pihak kepolisian mengatakan, siapa pelaku yang diduga kuat melakukan penculikan tersebut saat ini keberadaannya masih dilacak.
Hal tersebut diungkapkan Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar melalui Kasat Reskrim Kompol Arief Fajar Satria SH SIK MH kepada Riau Pos, Selasa (9/7) siang.
Terkait peristiwa ini sendiri, Arief mengungkapkan pemeriksaan sudah dilakukan terhadap saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut, termasuk empat orang yang menjadi korban.
‘’Selain itu, pengumpulan bukti juga kita lakukan. Diantara korban ada yang menderita luka parah hingga kepala robek akibat pukulan,’’ lanjut Kasat Reskrim.
Sebelumnya diberitakan, empat orang warga Pekanbaru menjadi korban penculikan oleh tiga pria yang mengaku sebagai anggota BNN, Rabu (3/7) dengan modus melakukan penggrebekan.
Selain diculik, keempat korban diperas dan akhirnya dibuang dengan hanya mengenakan celana dalam dan dalam keadaan tangan terborgol ke daerah perkebunan sawit di Pasar Minggu, Tapung Kampar.
Empat orang yang menjadi korban ini adalah, Faisal (26), warga Jalan Serayu, Edi (32), warga Pandau, Riki, dan Eka Syaputra, warga Jalan Rindang.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa ini berawal Rabu (3/7) malam, sekitar pukul 23.00 WIB saat keempatnya sedang berkumpul di kamar kos tempat tinggal Eka. Saat itu tiba-tiba datang tiga orang yang mengaku dari Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menanyakan Eka.
Begitu penghuni kos keluar, tiga orang pelaku masuk dan melakukan penggeledahan. Saat itu, para pelaku mengatakan pada penghuni kos bahwa mereka menemukan tiga buah bong dibawah kasur kamar itu dan menuduh korban sebagai bandar narkoba. Agar mengaku, korban dipukuli menggunakan benda berbentuk pistol.
Karena tak kunjung mengaku juga meski dipukuli, korban dibawa keluar menggunakan mobil Daihatsu Xenia Silver. (ali)