PEKANBARU (RP) - Konflik lahan di Provinsi Riau yang terjadi di perbatasan Inhil-Inhu sehingga mengakibatkan korban tewas, membuat Gubernur Riau (Gubri) HM Rusli Zainal mengambil langkah tegas dengan menyurati bupati kedua daerah tersebut agar dicarikan kata sepakat.
“Karena wewenang dan kebijakan terkait konflik wilayah dan mengetahui batas masing-masing di lapangan adalah bupatinya. Gubri sudah mengimbau kedua pihak yang bertingkai untuk didudukkan dan dicarikan solusi bersama,” kata Kepala Biro Tata Pemerintahan Setdaprov Riau M Guntur menjawab Riau Pos di kantor gubernur.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya Pemprov Riau dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan memfasilitasi kedua belah pihak dalam sebuah pertemuan nantinya. Dijelaskan Guntur pihaknya juga sudah mengagendakan pertemuan antara kedua belah pihak dengan mengundang Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) Pusat.
Diberitakan sebelumnya, konflik tapal batas antara Kabupaten Inhu dan Inhil yang belum tuntas ditetapkan telah menimbulkan bentrok antar kelompok di Parit Selamat, Desa Pancur, Kecamatan Keritang, Inhu, Sabtu (6/4). Tiga warga tewas akibat bentrokan tersebut.
Polisi Terus Kejar Pelaku
Dalam pada itu, pasca-bentrok warga Desa Pancur, Kecamatan Keritang dengan karyawan PT Palma I beberapa hari silam, kondisi saat ini sudah mulai kondusif. Para pelaku yang indentitasnya sudah dikantongi masih dalam pengejaran petugas kepolisian.
‘’Para tersangka masih dalam pengejaran tim. Sementara itu, kondisi masih aman dan terkendali. Sebanyak 96 anggota polisi kami siagakan di sana,’’ ujar Kabit Humas Polda Riau AKBP Hermansyah, Selasa (9/4) petang. (egp/ind)