BENGKULU (RIAU POS.CO) — Kasus penipuan dengan modus "mama minta pulsa" dan transfer uang yang sempat menggemparkan masyarakat Indonesia kembali terjadi.
Degan modus menghubungi calon korban dan mengabarkan keluarganya terlibat kasus narkoba atau kecelakaan lalu lintas, sejumlah warga Provinsi Bengkulu menjadi sasaran aksi ini.
Kasubid Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Bengkulu, Kompol Mulyadi meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap bentuk penipuan dengan modus menghubungi korban via telepon.
Dengan cara itu, pelaku akan meminta calon korbannya untuk mentransferkan uang atau pulsa.
“Jangan mudah mempercayai seseorang yang meminta mentransferkan uang atau kirimkan pulsa. Saat mendapat telepon itu sebaiknya lakukan konfirmasi langsung ke kepolisian untuk memastikan modus si anak ditangkap karena kasus narkoba dan sebagainya," ujar Mulyadi dilansir Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group), Kamis (10/3/2016).
Mulyadi mengatakan, belakangan mendapatkan laporan dari masyarakat dari calon korban, tapi masih beruntung korban karena menyadari telepon yang diterima hanyalah modus dari komplotan penipuan.
Umumnya, sebut Mulyadi, belakangan komplotan penipu dengan menyebutkan anak mengalami kecelakaan sedang menghantui orang tua atau wali murid siswa SD.
Modusnya, pelaku menelepon orang tua dan meminta uang untuk penanganan medis si anak yang bersifat mendesak atau segera.
Sementara itu, ada pula yang meminta pulsa agar dapat berkoordinasi dengan orang tua untuk informasi perkembangan si anak.
“Sebelumnya ada komplotan yang menelepon dengan cara mengacak nomor. Pelaku sudah mempelajari calon korban. Pelaku mengumpulkan data serta informasi korban. Seperti nama anak, nama orang tua, tempat sekolah dan lain sebainya. Jadi memang lebih meyakinkan, kita patut waspada,” imbuhnya. (cuy/iil)
Sumber: JPG
Editor: Hary B Koriun