"Tarik Kabel" ATM Berhasil Raup Rp 280 Juta

Kriminal | Selasa, 09 Juli 2013 - 16:22 WIB

SURABAYA (RP) - Sebelum dibekuk Satreskrim Polrestabes Surabaya, pelaku bobol ATM yang melakukan aksinya dengan cara mematikan listrik mesin otomatis itu sudah melakukan aksinya dibeberapa kota. Bahkan dari aksinya itu komplotan yang diotaki Rudi Hermawan bisa mengumpulkan Rp 280 juta.

Berdasar hasil penyelidikan, Rudi dan dua temannya telah beraksi juga di ATM bank BCA lain. Di antaranya, 6 kali di Malang, 2 kali dan Solo, dan masing-masing 1 kali di Jogja serta Pandaan. Diperkirakan, uang yang telah berhasil mereka kuras mencapai Rp 280 juta. "Dalam sehari mereka bisa mengambil sampai lima kali," kata Kapolrestabes Surabaya Kombespol  Setija Junianta.


Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut


Bukan hanya itu, dari rumah Rudi, petugas menemukan sedikitnya 15 kartu ATM. Terdiri dari atas 8 kartu ATM BCA, 2 ATM Bank Permata, 2 ATM Bank CIMB Niaga, 1 ATM BRI, 1 ATM Bank Danamon, dan 1 ATM bank Mua­malat.

Ada pula empat buku tabungan BCA dan sebuah buku tabungan Bank Mualamat. 

Selain kartu ATM dan buku tabungan, barang bukti yang diamankan adalah dua laptop dan uang tunai Rp 12,5 juta. Selain itu, ada sebuah mobil Toyota Avanza putih dengan nomor polisi W 416 RD dan sepeda motor Honda Spacy putih dengan nomor polisi W 3419 VD. Mobil rental itu dipergunakan sebagai sarana untuk mendatangi ATM agar tak dicurigai orang.

Aksi mereka sebenarnya tidak selalu berhasil. Bahkan, kartu ATM mereka pernah tertelan. "Kalau sudah begitu, ya menghubungi operator agar atm dikembalikan," imbuh Vivit.


Seperti diberitakan sebelumnya, aksi Rudi membobol ATM dengan cara mengambil uang tapi tak mengurangi saldo miliknya. Jadi meski dia mengambil uang berjuta-juta, jumlah uang yang ada di tabungannya tak berkurang, alias tetap. 


Bagaimana caranya? Uang di mesin ATM itu diambil dengan cara biasa. Bahkan, tanpa mengakali nomor PIN (personal identification number) atau memakai kartu ATM tiruan. Semua asli dan prosedural.


Pembobolan itu baru mereka praktikkan ketika uang sudah terlihat muncul dari mesin. Rudi tak segera mengambil uang tersebut. Dia hanya memegangi uang itu. Pada saat bersamaan, dia mencabut kabel listrik sumber energi ATM. 



Saat listrik mati, uang yang masih keluar setengah dari mesin itu akan kembali tertelan. Pada saat itulah, Rudi memegangi sekuat tenaga agar uang tersebut tak tertelan ke dalam mesin. Lalu, dia menancapkan lagi kabel listrik yang tercabut itu ke stopkontak. Ketika saldo kembali dicek, uang yang berada di saldo Rudi masih utuh. "Saat mengambil itu, dia memilih nominal yang paling besar, yakni Rp 2,5 juta," kata Rudi di Mapolrestabes Surabaya Senin (8/7).

Cara-cara mengakali semacam itu ternyata diam-diam diamati pihak bank. Apalagi, gerak gerik para tersangka tersebut sebenarnya terekam jelas melalui kamera pengintai yang terpasang di tiap mesin ATM. Pihak bank bahkan telah menghubungi kepolisian untuk menangani pencurian tersebut.

Rudi pun menemui keapesannya saat menarik uang dari mesin ATM BCA di depan minimarket di Jalan Brebek Industri.

Anggota resmob yang dipimpin langsung oleh Kanit Resmob AKP Agung Pribadi langsung menggerebek Rudi saat beraksi. Rudi pun diinterogasi dan membeberkan identitas dua temannya.

Kapolrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta menuturkan bahwa komplotan Rudi itu sebenarnya dibuntuti sejak sebulan terakhir. Berkat kerja sama dengan bank BCA, skenario penggerebekan pun dilakukan. Lokasi ATM yang sering dijadikan sasaran Rudi untuk mengambil uang itu diperlonggar. "Tersangka ini sudah 15 kali mengambil di ATM itu," kata Setija. (jun/nw/mas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook