"Tarik Kabel" Modus Baru Pembobolan ATM

Kriminal | Selasa, 09 Juli 2013 - 16:20 WIB

SURABAYA (RP) - Kian hari, ulah penjahat kian cerdik. Bahkan, kini di Surabaya terungkap pembobolan ATM dengan modus baru. Pelaku bisa mengeruk keuntungan tanpa memalsukan pin, tanpa merampok orang yang mengambil uang di mesin otomatis itu. Namun mereka hanya berbekal memadamkan mesin ATM.

Pembobolan itu akhirnya berhasil dibongkar anggota Unit Reserse Mobil (Resmob) Satreskrim Polrestabes Surabaya. Tiga orang dijadikan tersangka dalam kasus tersebut. 



Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Komplotan itu diotaki Rudi Hermawan, 34, yang tinggal di Dusun Ngembul, Desa Ngampelsari, Tanggulangin, Sidoarjo. Dua orang lainnya adalah Irfan Yuza, 23, dan Vivit Candra, 30. Dua orang itu tinggal bersama di rumah Rudi. Mereka bertiga sebenarnya berasal dari satu daerah yang sama di Lampung Selatan.



Rudi menjelaskan secara detail cara untuk mengambil uang dari mesin ATM tanpa mengurangi saldo.



Uang di mesin ATM itu diambil dengan cara biasa. Bahkan, tanpa mengakali nomor PIN (personal identification number) atau memakai kartu ATM tiruan. Semua asli dan prosedural.



Pembobolan itu baru mereka praktikkan ketika uang sudah terlihat muncul dari mesin. Rudi tak segera mengambil uang tersebut. Dia hanya memegangi uang itu. Pada saat bersamaan, dia mencabut kabel listrik sumber energi ATM. 



Saat listrik mati, uang yang masih keluar setengah dari mesin itu akan kembali tertelan. Pada saat itulah, Rudi memegangi sekuat tenaga agar uang tersebut tak tertelan ke dalam mesin. Lalu, dia menancapkan lagi kabel listrik yang tercabut itu ke stopkontak. Ketika saldo kembali dicek, uang yang berada di saldo Rudi masih utuh. "Saat mengambil itu, dia memilih nominal yang paling besar, yakni Rp 2,5 juta," kata Rudi di Mapolrestabes Surabaya Senin (8/7).

Rudi pun menemui keapesannya saat menarik uang dari mesin ATM BCA di depan minimarket di Jalan Brebek Industri. Anggota resmob yang dipimpin langsung oleh Kanit Resmob AKP Agung Pribadi langsung menggerebek Rudi saat beraksi. Rudi pun diinterogasi dan membeberkan identitas dua temannya.



Kapolrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta menuturkan bahwa komplotan Rudi itu sebenarnya dibuntuti sejak sebulan terakhir. Berkat kerja sama dengan bank BCA, skenario penggerebekan pun dilakukan. Lokasi ATM yang sering dijadikan sasaran Rudi untuk mengambil uang itu diperlonggar. "Tersangka ini sudah 15 kali mengambil di ATM itu," kata Setija. (jun/mas/nw)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook