Membunuh di Dumai, Dibekuk di Surabaya

Kriminal | Selasa, 09 April 2013 - 10:14 WIB

PEKANBARU (RP) - Su (34) alias Mak Hitam, warga Jalan Soekarno Hatta, Bukit Kapur, Dumai, tersangka kasus pembunuhan di Bukit Kapur Dumai pada 14 Maret 2013 lalu akhirnya tertangkap dalam pelariannya di Surabaya oleh Satreskrim Polres Dumai, Rabu (3/8). Setelah dibekuk, ia saat ini diinapkan di Polda Riau sebelum nantinya dibawa ke Dumai untuk proses atas perbuatannya.

‘’Ia diinapkan di Polda Riau karena kondisi saat itu tidak memungkinkan untuk dibawa langsung ke Dumai,’’ papar Kabid Humas Polda Riau AKBP Hermansyah SIK kepada Riau Pos, Senin (8/4).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Penanganan kasus atas tersangka Su ini, lanjut Kabid Humas masih merupakan kewenangan Satreskim Polres Dumai. ‘’Jadi bukan karena dilimpahkan ke sini (Polda, red) kasusnya. Tapi karena dititipkan setelah diamankan dari Surabaya,’’ terangnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pembunuhan yang dilakukan tersangka Su terjadi, Kamis (14/3) siang sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu, korban Mursid (32), dihabisi oleh tersangka setelah diduga melakukan perbuatan tak senonoh terhadap istri tersangka.

Usai beraksi, tersangka lalu kabur ke Surabaya untuk menghilangkan jejak keberadaan dirinya. Namun, ternyata keberadaan tersangka sudah terendus pihak Satreskrim Polres Dumai. Ia dibekuk Rabu (3/4) pagi sekitar pukul 05.30 WIB di Surabaya.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman kurungan penjara seumur hidup. ‘’Saat ini, tersangka masih diamankan di Polda Riau menunggu dibawa ke Dumai,’’ pungkas Kabid Humas.

Di tempat terpisah, Wakapolres Dumai Kompol Hardian dalam ekpose, Senin (8/4) menjelaskan, pemburuan pelaku langsung dipimpin Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Bayu Wicaksono. Tersangka ditangkap karena tersangkut kasus perkelahian yang menyebabkan Mursid (42), warga Teluk Bano Rohil persisnya tidak jauh dari Sekolah MTs Yasman, Kelurahan Bukit Nenas, Kecamatan Bukit Kapur Dumai. Penyebab perkelahian hingga korban tewas terkait hubungan asmara antara korban dan istri pelaku. Didasari motif itulah, kedua pihak berkelahi hingga akhirnya menimbulkan korban jiwa.

Hardian menjelaskan persembunyian pelaku dibeberapa tempat. Pertama usai kejadian perkelahian hingga korban tewas, Su sempat satu hari berada di kebun karet warga dan setelah itu melarikan diri ke Pekanbaru, setelah itu menuju Jawa yakni ke Semarang, Rembang dan terakhir Su bekerja di Surabaya di toko keramik. Rencananya setelah mendapatkan uang Su akan ke Kalimantan. (ali/nzr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook