JAKARTA (RP)- Bank Mandiri mencatatkan diri sebagai penyalur kredit sindikasi terbesar di Indonesia sepanjang 2011. Saat ini, hanya terdapat tiga bank nasional yang masuk dalam jajaran 10 besar mandated arranger, salah satunya adalah Bank Mandiri.
Menurut data Bloomberg, kredit sindikasi yang ditangani Bank Mandiri mencapai 1,813 miliar dolar AS atau setara dengan Rp16,7 triliun. Jumlah penyaluran kredit sindikasi tersebut membuat Bank Mandiri berada di posisi teratas sebagai mandated arranger di Tanah Air. Pangsa pasar Bank Mandiri untuk mandated arranger saat ini sebesar 12,4 persen atau tumbuh 3,7 persen dibandingkan tahun 2010.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok mengemukakan, salah satu project financing terbesar yang ditangani Bank Mandiri pada 2011 adalah pembiayaan kepada PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk kaltim). ‘’Kontribusi Bank Mandiri dalam pembiayaan sindikasi yang ini sebesar Rp1,2 triliun dan 162,7 juta dolar AS, dengan nilai total setara dengan Rp2,7 triliun,’’ ujarnya kemarin (8/1).
Secara total, kredit sindikasi untukPupuk Kaltim tersebut mencapai Rp 4,3 triliun itu. Bank Mandiri menjadi mandated lead arranger untuk pembiayaan dalam denominasi rupiah sebesar Rp1,35 triliun dan valas sebesar 337 juta dolar AS.
‘’Kami berkomitmen untuk meningkatkan peran aktif dalam mendukung upaya pengembangan bisnis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional melalui aliansi dengan bank lain. Sebab, dengan aliansi, peran perbankan dalam mendukung ekonomi dapat lebih optimal,’’ kata Fransisca.
Selaras dengan Bank Mandiri, pencapaian positif juga diperoleh anak usahanya, PT Mandiri Sekuritas. Sepanjang 2011, Mandiri Sekuritas berhasil mengokohkan diri sebagai penjamin emisi terbesar di Indonesia dengan nilai penjaminan emisi yang mencapai Rp11,70 triliun.
Angka tersebut merupakan nilai total penjaminan emisi dari 22 perusahaan yang ditangani oleh Mandiri Sekuritas. Selain itu, di tahun ini Mandiri Sekuritas juga turut menangani rights issue Bank Mandiri senilai Rp11,68 triliun. Nilai ini tercatat sebagai rights issue terbesar yang dilakukan oleh bank di Indonesia hingga saat ini.(owi/jpnn)