3 Karyawan Tewas Ditombak

Kriminal | Senin, 08 April 2013 - 09:08 WIB

3 Karyawan Tewas Ditombak
ilustrasi

KERITANG (RP) - Tiga karyawan PT Palma I tewas mengenaskan terkena tombak dan parang saat bentrok dengan sekelompok warga di Parit Selamat, Desa Pancur, Kecamatan Keritang, Indragiri Hilir (Inhil), Sabtu (6/4) sekitar pukul 13.00 WIB. Bentrok diduga dipicu sengketa lahan yang berkaitan dengan tapal batas antara Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Inhil yang belum tuntas ditetapkan. Ketiga korban diketahui bernama Andi Tata (25), Andi Rusli (35) dan Zakaria (40) yang merupakan warga Keritang, Inhil.  

Kapolres Inhil AKBP Dedi Rahman Dayan, melalui Paur Humas Polres Inhil Ipda Warno yang dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (7/4), mengatakan, dua pleton aparat kepolisian Polres Inhil diturunkan untuk mengamankan dan mencegah meluasnya bentrok.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Diceritakan Warno, sebelum kejadian, korban dan beberapa orang temannya menggunakan empat sepeda motor menuju lokasi bentrok. Di lokasi, mereka dihadang oleh sekelompok orang. Korban diserang dengan senjata tajam berupa parang dan tombak. ‘’Dua orang teman korban bisa menyelamatkan diri dan lari ke arah hutan. Lukanya cukup serius. Ada yang terkena tombak dan sabetan parang,’’ tutur Warno.

Hingga kemarin, lanjut Warno, petugas masih melakukan penyelidikan terhadap motif dari kejadian itu. Kedua korban sudah dibawa pihak perusahaan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pematang Reba, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). ‘’Kita belum bisa menyimpulkan semuanya. Sebab, masih dalam penyelidikan. Kalau sudah lengkap nanti akan kita kabari lagi,’’ ungkapnya singkat.

Camat Keritang Ahmad Ramni membenarkan korban meninggal adalah warganya. Andik Tata dan Andik Rusli, merupakan warga Desa Pengalihan. Sedangkan Zakaria merupakan warga Desa Pancur, Kecamatan Keritang.

‘’Tidak lain, pemicunya adalah masalah lahan. Maka itu kita minta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tegas dalam menentukan tapal batas antar Kabupaten Inhil dengan Inhu. Kalau tidak kejadian seperti ini akan bisa berulang kembali,’’ sebut Ramani, Ahad (7/4).

Kekhawatiran akan terjadi konflik sudah pernah dikemukakan Ramani dalam beberapa kali saat hearing bersama DPRD Inhil beberapa waktu lalu. ‘’Yang pertama tapal batas wilayah harus tuntas. Kemudian pihak perusahaan juga harus ikut duduk bersama dalam masalah ini. Artinya, mari kita sama-sama mencarikan solusinya. Jangan ego masing-masing yang dipertahankan dan akhirnya masyarakatlah yang menjadi korban,’’ tegasnya.

Sementara itu, dua jenazah korban diantar terpisah ke RSUD Indrasari Rengat. Langkah itu dilakukan sebab situasi keamanan di lokasi kejadian masih mencekam. Sebelum korban dilarikan ke RSUD, warga dan polisi sempat kesulitan mengevakuasi korban. Karena para pelaku yang diperkirakan berjumlah lebih kurang 20 orang berada di lokasi dan masih melakukan perlawanan. ‘’Andi Rusli (27) dievakuasi dari TKP pada Sabtu (6/4) sekitar pukul 16.00 WIB dan tiba di RSUD Indrasari Pematang Reba pukul 23.45 WIB. Sedangkan mayat korban Andi Tata (24), dievakuasi dari TKP, Ahad (7/4) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari dan tiba di RSUD di Pematang Reba sekitar pukul 09.30 WIB,’’ ujar Kapolres Inhu AKBP Aris Prasetyo Indrayanto SIK MSi ketika dikonfirmasi melalui Kapolsek Batang Gansal Iptu M Ari Surya, kemarin.

Ia mengungkapkan, peristiwa pembunuhan dua karyawan penjaga keamanan alat berat PT Palma I dugaan sementara dilakukan oleh pelaku yang berinisial Ag bersama 20 orang rekannya. ‘’Gambaran pelaku sudah dikantongi dan saat ini masih terus dilakukan pengejaran bekerjasama Polsek Keritang dan Polsek Batang Gansal,’’ ungkapnya. Situasi terakhir di lakosi kejadian sudah kondusif. Kelompok yang diduga sebagai pelaku pembunuhan itu sudah melarikan diri. Sementara kelompok korban konsentrasi menunggu karyawan yang tewas usai divisum di RSUD Indrasari Rengat untuk selanjutnya dikebumikan.

‘’Walaupun situasi kondusif, pengamanan terus dilakukan terutama di wilayah Kabupaten Inhu yang bebatasan dengan Kabupaten Inhil. Sementara kedua mayat korban tiba di rumah duka sekitar pukul 14.30 WIB setelah dilakukan visum di RSUD Indrasari Rengat,’’ ungkap Kapolsek yang ikut mengantar kedua korban.

Direktur RSUD Indrasari Rengat drg Siska Listianti ketika dikonfirmasi melalui dokter jaga dr Sutriono mengatakan, korban yang pertama divisum yakni Andi Rusli. ‘’Kuat dugaan korban meninggal dunia akibat sejumlah luka di tubuhnya dan kehabisan darah,’’ ujarnya.

Sejumlah luka di tubuh Andi Rusli di antaranya, luka robek di pergelangan tangan, luka robek di bagian dada kanan dengan ukuran 1 X 0,5 centimeter, luka robek di bagian bahu kanan dengan ukuran 3 X 4 centimeter dan dada kiri ukuran 8 X 5,2 centimeter. Luka robek cukup mengenaskan terdapat pada leher depan dengan ukuran 4 centimeter dan leher belakang di bawah bagian telinga kiri ke telinga kanan hingga nyaris putus.

Sedangkan mayat korban Andi Tata terdapat luka robek di bawah ketiak kanan ukuran sekitar 7 X 5 centimeter, luka robek lengan kanan ukuran 7 X 7 centimeter dan luka robek pada perut kiri dengan ukuran sekitar 7 x 3 centimeter. ‘’Kedua mayat itu sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga dan didampingi polisi,’’ terangnya.

Dari keterangan salah seorang warga yang ikut mengevakuasi korban dari TKP hingga ke RSUD, Andi Samsu Nanda (39) mengatakan, lambatnya korban dievakuasi disebabkan kondisi jalan tanah tidak bisa dilalui kendaraan.

‘’Warga terpaksa berjalan kaki menuju TKP yang berjarak sekitar 6 kilometer dengan waktu tempuh mencapai sekitar 2 jam perjalanan pulang pergi ditambah lagi perjalanan menuju RSUD Indrasari mencapai 4 jam,’’ ujarnya. Dijelaskannya, tidak kurang sekitar 150 orang warga dan karyawan PT Palma I ikut mengevakuasi korban dari TKP dengan pengawalan pihak kepolisian. Sebab, dikhawatirkan terjadi serangan dari kelompok pelaku yang masih berada di lokasi TKP.

Evakuasi mayat terakhir yakni Andi Tata dapat dilakukan pada Ahad (7/4) sekitar pukul 03.00 WIB dan warga tidak lagi mendapat perlawanan dari kelompok pelaku. ‘’Saat dilakukan evakuasi, kami tidak lagi menemukan kelompok pelaku,’’ terangnya.(tim riau pos)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook