PEKANBARU (RP) - Empat orang warga Pekanbaru menjadi korban penculikan oleh tiga pria yang mengaku sebagai anggota BNN, Rabu (3/7), dengan modus melakukan penggrebekan.
Selain diculik, keempat korban diperas dan akhirnya dibuang dengan hanya mengenakan celana dalam dan dalam keadaan tangan terborgol ke daerah perkebunan sawit di Pasar Minggu, Tapung Kampar.
Empat orang yang menjadi korban ini adalah, Faisal (26), warga Jalan Serayu, Edi (32), warga Pandau, Riki, dan Eka Syaputra, warga Jalan Rindang.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa ini berawal Rabu (3/7) malam sekitar pukul 23.00 WIB saat keempatnya sedang berkumpul di kamar kos tempat tinggal Eka. Saat itu tiba-tiba datang tiga orang yang mengaku dari Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menanyakan Eka.
Begitu penghuni kos keluar, tiga orang pelaku masuk dan melakukan penggeledahan. Saat itu, para pelaku mengatakan pada penghuni kos bahwa mereka menemukan tiga buah bong di bawah kasur kamar itu.
’’Mereka nuduh kami agen narkoba. Kami dipukuli pakai gagang pistol,’’ jelas Edi saat ditemui Riau Pos di Mapolresta Pekanbaru. Sambil memukuli korban dengan benda diduga pistol, pelaku memaksa korban untuk mengaku dimana menyimpan sabu-sabu milik mereka.
Karena tak kunjung mengaku juga meski dipukuli, korban dibawa keluar menggunakan mobil Daihatsu Xenia Silver. Saat dibawa itu, salah seorang pelaku lalu meminta uang Rp50 juta kepada korban jika ingin lepas.
Karena korban tak memiliki uang sebanyak itu, pelaku lalu mengambil barang-barang milik korban seperti, 11 unit handphone, satu unit laptop, dompet dan uang Rp10 juta milik para korban.
Kamis (4/7) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB saat dibawa itu, adik salah satu korban lalu ditelpon oleh seorang yang mengaku anggota polisi yang mengatakan, kalau Eka ingin diselamatkan harus cepat diurus.
‘’Mumpung masih bisa dihandle,’’ ujar penelpon kepada adik korban. Pelacakan lalu dilakukan tim opsnal intel Polresta dari handphone milik korban, dari nomer korban itu pula tebusan diminta kepada keluarga.
Dari pelacakan yang dilakukan, pelaku diketahui berada Kandis. Pengejaran lalu dilakukan ke lokasi tersebut, namun pelaku memutar ke arah Tapung. Tim yang mengejar memutar ke arah larinya pelaku di Tapung.
Keempat korban sendiri dibuang di perkebunan sawit sekitar Tapung, Kampar dengan kondisi kepala mengalami luka robek akibat pukulan gagang benda yang diduga pistol, tangan terborgol dan hanya mengenakan celana dalam.
Dengan meminta pertolongan warga sekitar, korban menghubungi keluarga dan akhirnya dijemput di sana.
Kepada polisi setelah berhasil ditemukan, korban mengaku dibawa berkeliling, mulai dari daerah Purna MTQ, Jalan Sukarno Hatta, Danau Buatan Rumbai, Minas, Kandis, sebelum akhirnya dibuang ke Tapung.
Diterangkan korban pula, selama dibawa keliling oleh para pelaku, pelaku mengkonsumsi sabu-sabu dan korban juga mengaku dipaksa untuk menghisap sabu-sabu itu.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar melalui Kasat Reskrim, Kompol Arief Fajar Satria SH SIK MH saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan peristiwa tersebut.’’Kasus ini masih dalam penyelidikan. Anggota di lapangan masih mendalami informasi yang ada,’’ jelas Kasat Reskrim.
Sementara itu, Kepala BNNP Riau, Kombes Pol Bambang Setiawan saat dikonfirmasi terkait adanya pihak yang mengaku sebagai BNN hingga melakukan penculikan, Jumat (5/7) mengatakan bahwa faktanya dari BNN pusat maupun provinsi tidak ada yang melakukan penculikan.
‘’Kalau ada, laporkan pada pihak kepolisian apakah benar anggota BNN atau tidak. Kalau ada, saya sendiri yang akan menyerahkan ke Polda,’’ tegas Bambang.
Dikatakannya lagi, kasus ini sendiri sudah dalam penyelidikan yang ditangani oleh Polresta Pekanbaru.
’’Nanti akan diselidiki mereka (Polresta), karena Itu tidak mungkin dari kita. BNN dalam setiap kali melakukan kegiatan selalu membawa wartawan dan tidak melakukan perbuatan seperti itu (menculik). Kalau ada yang mengaku BNN langsung laporkan ke kita, atau laporkan ke polisi terdekat, atau hubungi nomor 081261666007. Karena itu namanya penipuan dan pemalsuan jati diri,’’ pungkas Kepala BNNP ini.(ali)