JAKARATA (RP) — Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Arsadjuliandi ‘’Andi’’ Rachman meminta Pemko Pekanbaru meninjau kembali rencana mendatangkan perusahaan taksi Blue Bird di Kota Bertuah.
Menurut Andi yang juga anggota DPR RI itu, sebagai kota yang relatif kecil pengusaha atau investor lokal dari Riau masih sanggup mengatasi menjalankan bisnis transportasi di Pekanbaru .
Karenanya kata andi, Pemko perlu mempertimbangkan pengusaha lokal untuk diberikan kesempatan lebih luas menjalankan usahanya di daerahnya sendiri.
“Pemko harusnya memproteksi pengusaha daerah dan memberi peluang kepada pengusaha daerah, dengan cara pembinaan dan memberikan kesempatan kepada pengusaha daerah. Bukan mendatangkan pengusah jasa taksi dari ibukota negara,’’ ujar Andi di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (5/7).
Andi meminta, jika pengusaha lokal dalam menjalankan usaha taksi memiliki kekurangan, maka sudah sepatutnya Pemko Pekanbaru melakukan pembinaan secara serius untuk memperbaiki kinerjanya, dan pengusaha lokal tersebut bisa tumbuh dan berkembang pesat.
“Kalau pengusaha yang sekarang tidak performace atau kurang bagus kinerjanya bahkan tidak mau dibina, Pemko patut mengundang investor lokal yang berminat di bidang jasa transportasi dan beri persyaratannya,” sarannya.
Pemikirannya tersebut lanjut Andi, sama logikanya jika ada pengusaha asing yang berkeinginan atau Pemda DKI Jakarta mendatangkan jasa taksi di pusat ibukota.
“Kalau begitu saya yakin perusahaan-perusahaan taksi di Jakarta dipastikan menolak keberadaan taksi asing tersebut,” tegas Wakil Sekjen Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera DPP Partai Golkar itu.
Sebaliknya tambah Andi, perusahaan besar taksi di Jakarta, sebaiknya bersaing melebarkan sayap atau operasionalnya di negara lain.
“Saya minta perusahaan taksi di Jakarta, kalau mau bersaing ke luar negeri saja, jangan di daerah. Sebab masih banyak pengusaha daerah di Riau yang antri ingin berusaha di Pekanbaru,’’ ajaknya.
Andi juga meminta Pemko Pekanbaru bersikap tegas dalam melakukan pembinaan terhadap perusahaan taksi yang beroperasi di Pekanbaru.
Kalau pengusaha daerah sekarang tidak berusaha memperbaiki pelayanannya, lebih baik diserahkan kepada pengusahaa daerah lainnya.
‘’Jangan mengajak perusahaan di Jakarta, bisnis di Pekanbaru. Itu bukan pembinaan namanya, Pekanbaru masih bisa diatasi oleh pengusaha daerah. Perusahaan Taksi besar itu tunggu dulu, kecuali seperti di Surabaya, Bandung atau Medan,” ujar Andi mengingatkan.(yud)